Kehebatan Brigjen Inf Bram Pramudia, Alumnus Akmil 1999 Jabat Dangrup 3 Kopassus

TRIBUN-TIMUR.COM- Kolonel Inf Bram Pramudia memperoleh promosi Paban V/Pam Sintel TNI menjadi Komandan Grup atau Dangrup 3 Kopassus.

Markas Grup 3 Kopassus akan berada di Kota Dumai.

Kota Dumai terletak di Provinsi Riau, Indonesia, tepatnya di pesisir timur Pulau Sumatera, menghadap Selat Malaka. Kota ini dikenal sebagai pusat industri minyak dan memiliki peran penting dalam perekonomian regional dan nasional. 

Kolonel Inf Bram Pramudia menggantikan Kolonel Inf Wing Sandya Udayanto yang bertugas menjadi Dangrup 3 Kopassus sejak 2023.

Kolonel Inf Bram Pramudia misalnya alumni Akmill 1999 tersebut sebentar lagi akan berpangkat Brigjen TNI.

Kolonel Inf Bram Pramudia kelahiran Jakarta Barat pada tanggal 29 Maret 1978.

Baca juga: Sosok Bram Pramudia Akmil 1999 Pecah Bintang di Kopassus

Ia merupakan Abituren Akmil 1999 yang sebagian besar masa dinasnya bertugas di Pasukan elit TNI AD Kopassus.

Bram Pramudia merupakan alumni SMA Taruna Nusantara tahun 1996 (TN 4).

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Akmil dan lulus tahun 1999.

Ia pernah menjabat Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Kopassus.

Selanjutnya menjabat Komandan Kodim (Dandim) 0734/Kota Yogyakarta.

Kemudian menjadi Staf Korem (Kasrem) 052/Wijayakrama tahun 2024

Ia menggantikan Kolonel Inf Dr Indarto Kusnohadi yang  menjabat sebagai Kasrem sejak tgl 15-11-2021 dan sudah berjalan 2 tahun 4 bulan .

Abituren Akmil 1994 tersebut selanjutnya berpindah tugas ke kota kembang Bandung tepatnya di seskoad.

Riwayat Jabatan

Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Kopassus 2017

Dandim 0734/Kota Yogyakarta 2018

Asintel Kasdam IV/Diponegoro 2023

Staf Korem (Kasrem) 052/Wijayakrama tahun 2024

Kasrem 052/Wkr

Paban V/Pam Sintel TNI 202

Dangrup 3 Kopassus 2025 

Sekilas Kopassus 

Komando Pasukan Khusus, atau yang akrab dikenal sebagai Kopassus, adalah satuan elit TNI Angkatan Darat yang terkenal akan motonya Berani, Benar, Berhasil.

Satuan ini resmi berdiri pada 16 April 1952 dengan nama Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (KKTT-III) di Batujajar, Jawa Barat. 

Saat itu, Indonesia masih dihadapkan pada berbagai pemberontakan seperti DI/TII di Jawa Barat, sehingga dibutuhkan pasukan yang terlatih untuk bergerak cepat, menyusup, dan menghancurkan ancaman di daerah rawan.

Tokoh-tokoh seperti Kolonel Alex Kawilarang, Letkol Slamet Riyadi, dan Mayor Rukman menjadi penggagas awal.

Mayor Rukman sendiri dipercaya menjadi komandan pertama.

Seiring waktu, satuan ini mengalami beberapa kali perubahan nama: KKAD pada 1953, RPKAD pada 1956, Kopassandha pada 1971, hingga akhirnya resmi menjadi Kopassus pada 1986.

Kopassus terlibat dalam berbagai operasi besar yang menjadi catatan sejarah militer Indonesia.

Dari penumpasan DI/TII, PRRI/Permesta, Operasi Trikora untuk merebut Irian Barat, hingga operasi pembebasan sandera terkenal di pesawat Garuda Woyla tahun 1981 yang ditangani oleh Sat-81/Gultor.

Mereka juga berperan dalam Operasi Seroja di Timor Timur dan berbagai operasi di Aceh dan Papua.(*)