IHSG Menuju 8 Ribu Jelang HUT Kemerdekaan: Momentum Positif Ekonomi Nasional dan Daerah
IHSG naik posisi 7791,69 pada perdagangan Selasa (12/8/2025), melesat 2,44 persen
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua Kamar Dagang dan Industri Sulawesi Selatan (Kadin Sulsel), Andi Iwan Darmawan Aras, menyambut optimistis peluang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level psikologis 8.000 menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Menurutnya, momentum ini simbol kepercayaan pasar terhadap ketahanan ekonomi nasional.
"Kenaikan IHSG ke level 8.000 bukan hanya angka, tapi cerminan bahwa fundamental ekonomi tanah air solid dan dunia usaha tetap tumbuh di tengah dinamika global. Ini menjadi kabar baik bagi iklim investasi di Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan," ujar Andi Iwan kepada wartawan Rabu (13/8/2025).
IHSG naik posisi 7791,69 pada perdagangan Selasa (12/8/2025) kemarin, melesat 2,44 persen.
Angka tersebut penguatan harian terkuat sejak 29 April 2028, sekaligus menandai posisi tertinggi pada tahun ini.
Butuh 2 persen lagi, IHSG berpeluang mencapai level tertinggi sepanjang masa yang pernah diuji pada tahun lalu di level 7900.
Baca juga: Harga Emas Kota Makassar Hari Ini Rabu 13 Agustus 2025
Andi Iwan menilai penguatan IHSG didukung oleh kombinasi kinerja positif emiten, meningkatnya partisipasi investor ritel, dan stabilitas ekonomi domestik.
Selain itu, sektor-sektor strategis seperti komoditas, infrastruktur, dan konsumsi domestik memberikan kontribusi signifikan terhadap optimisme pasar.
"Kadin Sulsel melihat momentum ini harus dimanfaatkan untuk mendorong lebih banyak perusahaan daerah masuk ke pasar modal. Dengan begitu, manfaat ekonomi bisa dirasakan langsung oleh pelaku usaha di daerah," ujar Andi Iwan.
Alumnus Ekonomi Unhas itu menegaskan tren positif ini menjadi peluang emas bagi pengusaha lokal untuk memperluas pasar dan memperkuat daya saing.
Baca juga: Kadin Sulsel Yakin 80 Ribu Koperasi Merah Putih Jadi Motor Ekonomi Daerah
Menurutnya, Sulsel punya potensi besar di sektor logistik, perikanan, dan agroindustri yang dapat menarik investor ketika sentimen pasar sedang tinggi.
"Semangat kemerdekaan dan optimisme IHSG harus kita jadikan dorongan untuk membangun ekonomi daerah yang lebih inklusif. Dunia usaha di Sulsel siap ambil bagian," kata Andi Iwan.
Faktor-Faktor Pendorong
Andi Iwan Aras memaparkan beberapa faktor kunci yang dinilai mendukung tren positif ini.
Pertama stabilitas politik dan ekonomi. Menurutnya, stabilitas politik pasca-pemilihan umum memberikan kepastian bagi dunia usaha.
Hal ini memungkinkan pemerintah untuk fokus pada kebijakan ekonomi yang pro-pertumbuhan.
Kedua kinerja sektor riil yang membaik. Penguatan IHSG juga didukung oleh perbaikan kinerja emiten dari berbagai sektor, termasuk yang menopang perekonomian Sulsel.
"Sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, dan pertambangan yang menjadi andalan Sulsel turut berkontribusi dalam pergerakan ekonomi nasional," kata Andi Iwan.
Ketiga dukungan kebijakan pemerintah. Andi Iwan mengapresiasi berbagai kebijakan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang berorientasi pada kemudahan berusaha dan investasi.
"Pemerintah pusat dan daerah perlu terus bersinergi dalam menciptakan regulasi yang mendukung pertumbuhan investasi, baik di pasar modal maupun di sektor riil," tambahnya.
Harapan untuk Pelaku Usaha di Sulsel
Iwan Aras juga menekankan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Sulsel.
Ia mendorong agar pengusaha daerah, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk lebih berani memanfaatkan peluang pendanaan melalui pasar modal.
"Saat IHSG menguat, ini adalah waktu yang tepat bagi perusahaan-perusahaan di Sulsel untuk mempertimbangkan penawaran umum perdana (IPO) atau mencari pendanaan lain melalui pasar modal. Ini bisa menjadi jalan untuk scaling up bisnis dan membuka lapangan kerja baru," kata Andi Iwan Aras.
Iwan Aras meyakini sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan investor akan membawa perekonomian Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan, ke level yang lebih tinggi.
"Pencapaian 8.000 akan menjadi kado terindah bagi bangsa kita di hari kemerdekaan, sekaligus menjadi pijakan kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan," pungkasnya.
Makassar Masuk Daftar Kota Biaya Tertinggi, DPR Dorong Transportasi Terintegrasi |
![]() |
---|
Merdeka Tanpa Akal: Republik Simbolik dan Pesta Kosong |
![]() |
---|
Rakernas Bakal Berefek Positif ke Sektor Ekonomi dan Transportasi Lokal |
![]() |
---|
Komisi VIII DPR: Ada 57 Ribu Ha Tanah Waqaf Indonesia Belum Produktif Bagi Ekonomi Umat |
![]() |
---|
Sulsel Masuk 9 Besar Kontributor Ekonomi Nasional, Sumbang 3,20 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.