Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Titik Seoharto Tinggalkan Gudang Bulog Panaikang, Beras SPHP Mulai Dijual di Makassar

Siti Hediati Soeharto memantau stok beras serta fasilitas pabrik rice to rice di gudang beras terbesar Bulog di timur Indonesia ini.

Editor: Sudirman
Ist
DG Ngagi (64), warga Jongaya memperlihatkan beras SPSH Bolog kantongan 5 kg di rumahnya, Jl Dg Ngeppe, Tamalate, Makassar, Selasa (12/8/2025).Beras subsidi ini dijual sehari pasca-lawatan Ketua Komisi Pangan IV DPR-RI dari Fraksi Gerindra Titik Soeharto, kemarin. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM — Beras berlogo SPHP Bolog, Selasa (12/8/2025) pagi, mulai dijual pada sejumlah kawasan urban Kota Makassar.

Penjualan dikemas dalam ‘operasi pasar pangan’ ini berselang sehari pascalawatan Ketua Komisi Pangan (IV) DPR-RI Siti Hediati “Titik” Soeharto (66) ke Kompleks Pergudangan Bulog Panaikang, Jl Urip Sumiharjo, Makassar, Senin (11/8/2025) siang.

Titik adalah putri keempat dari enam anak Soeharto (1921-2008).

Presiden ke-2 Indonesia inilah peletak dasar ketahanan dan swasembada pangan nasional, dekade 1970-1980-an.

Lawatan terjadwal mantan istri Prabowo Subianto (71), Presiden ke-8 RI ini, untuk memantau stok beras serta fasilitas pabrik rice to rice di gudang beras terbesar Bulog di timur Indonesia ini.

Baca juga: Harga Beras Mahal di Sulsel, Titiek Soeharto: Tugas Bulog Intervensi Pasar  

Kompleks Gudang teringretasi Bulog ini seluas 1.915 m⊃2;. 

Ada setidaknya 6 unit rice ware house dengan total kapasitas 26.100 ton.

Beras dari gudang inilah yang dikapalkan ke Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Dari gudang inilah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPSH) Bulog dicadangkan untuk menjaga ketahanan pangan.

Di selatan kota, Jl Mappauddang, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, beras SPSH medium kemasan 5 Kg diserbu warga.

Harga jual Rp 62.500 ini lebih murah Rp 10 ribu dari harga pasaran normal.

“Alhamdulillah, dapatji satu karung,” kata Dg Ngagi (65), warga Jl Dg Ngeppe, kepada Tribun, Selasa (12/8/2025) siang.

Beras kantongan 5 kg ini cukup dia konsumsi untuk 3 pekan, bersama suami, dan dua cucu.

Dari pantauan Tribun, beras SPSH ini merujuk beras non-premium berlogo Kementerian Koordinator Pangan c/q Deputi Pangan & Agribisnis.

Ini sekaligus affirmasi bahwa beras kemasan ini non-komersil.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved