Headline Tribun Timur
Prabowo Anugerahkan Dua Jenderal Baru Asal Sulsel
Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan pangkat jenderal kehormatan bintang empat kepada Sjafrie Sjamsoeddin dan Yunus Yosfiah.
TRIBUN-TIMUR.COM – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menganugerahkan pangkat kehormatan jenderal bintang empat kepada dua tokoh Sulsel, Minggu (10/8).
Mereka adalah Jenderal Kehormatan TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan Jenderal Kehormatan TNI (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah.
Dua putra Sulsel ini dikenal sebagai perwira berprestasi pada masanya.
Sjafrie kini menjabat Menteri Pertahanan RI.
Yunus pernah menjadi Menteri Penerangan pada pemerintahan Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie.
Penganugerahan ini menambah daftar jenderal penuh asal Sulsel.
Dari TNI ada M Jusuf dan George Toisutta, sedangkan dari Polri Chairuddin Ismail.
Upacara berlangsung di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (10/8/2025).
Pusdiklatpassus merupakan singkatan Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus.
Sjafrie dikenal dekat dengan Prabowo.
Keduanya lulusan Akabri angkatan sama.
Ia pensiun dari TNI dengan pangkat letnan jenderal (letjen) atau bintang tiga.
Lahir di Ujungpandang, Sulsel, 30 Oktober 1952, ia memulai karier di Baret Merah Kopassus. Pernah menjadi Danton Grup I, Danki II Grup I, Pa Intel Grup I, Dan Satlak Pengawal Pribadi Presiden RI, Wadan Yon Grup I, Danyon I Grup I, Waasops Dan Kopassus (1975-1991).
Ia juga menjadi pengawal pribadi Presiden Soeharto dalam sejumlah kunjungan ke luar negeri, di antaranya ke Malaysia, Singapura, Filipina, Sri Lanka (1979), Amerika Serikat, Jepang (1980), Korea, Spanyol (1982), Timur Tengah, Tunisia (1993), India (1994), Denmark, Bosnia, Kroasia, Jerman, dan CIS (1995).
Sejak 1 September 1991, Sjafrie menjabat Wakil Asisten Operasi Komandan Kopassus.
Pada 2 Juni 1993, ia menjadi Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden.
Yunus Yosfiah lahir di Rappang, 7 Agustus 1944.
Lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1965 ini menorehkan rekam jejak panjang di militer dan politik nasional.
Ia pernah menjabat Kepala Staf Sosial Politik ABRI, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pusenif), Pangdam II/Sriwijaya, Ketua Fraksi ABRI di MPR, dan Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan di Sekretariat Negara.
Pada era reformasi, Yunus menjadi Menteri Penerangan (1998-1999) dan membuat terobosan besar kebebasan pers lewat pelonggaran SIUPP yang mempercepat pendirian media.
Ia juga menjadi Sekjen PPP (2003-2007) dan anggota DPR periode 2004-2009.
Selain Sjafrie dan Yunus, tiga purnawirawan lain menerima jenderal kehormatan bintang empat dari Prabowo, yakni Muhammad Herindra, Agus Sutomo, dan Ali Sadikin.
Jenderal Kehormatan
Jenderal Kehormatan adalah pangkat tertinggi diberikan negara kepada sipil atau pejabat nonkarier militer aktif sebagai penghormatan atas jasa besar di bidang pertahanan, keamanan, atau kepentingan strategis negara.
Pangkat ini setara jenderal aktif namun tanpa kewenangan komando.
Pemberiannya diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dan PP Nomor 39 Tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit TNI.
Presiden sebagai Panglima Tertinggi TNI berwenang memberikannya melalui Keppres.
Penerima harus WNI dan berjasa besar bagi TNI atau pertahanan negara.
Ali Sadikin lahir di Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1926/1927, wafat di Singapura 20 Mei 2008, dimakamkan di Tanah Kusir Jakarta.
Herindra, tokoh militer senior, kini menjabat Kepala BIN. Agus Sutomo lulusan Akabri 1984, perwira Kopassus, kini menjabat Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) setelah menjadi Komisaris PT Tempo Scan Pacific Tbk.
Pada Pilpres 2024, Agus bertugas memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Timur.
Dalam pengukuhan jenderal kehormatan, Prabowo juga meresmikan Komando Daerah Angkatan Laut dan Udara, serta pembangunan lima batalyon Komando Pasukan Gerak Cepat.
"Empat belas Kodaeral, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, satu Komando Operasi Udara, enam Grup Kopassus, dua puluh Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, seratus batalyon pembangunan teritorial, lima batalyon infanteri marinir, lima batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat," ujar Prabowo.
Peresmian ditandai penekanan sirene oleh Presiden dan tembakan meriam pasukan.
Prabowo menegaskan pentingnya tentara yang kuat.
"Saya katakan sekali lagi, tidak ada bangsa merdeka tanpa tentara yang kuat," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia bangsa besar dan kaya, namun ratusan tahun diganggu, diinvasi, dan dijajah bangsa lain.
Prajurit diingatkan agar tidak melupakan sejarah bahwa leluhur bangsa ini pernah dijajah, diperbudak, dan diperlakukan lebih rendah dari binatang.
Chairuddin Ismail adalah satu-satunya Kapolri asal Sulsel. Lahir di Wajo, 27 Desember 1947, ia menjabat Kapolri 20 Juli–3 Agustus 2001, menjadi Kapolri tersingkat kedua.
Saat itu ia menggantikan Jenderal Suroyo Bimantoro di tengah polemik internal Polri dan perseteruan Presiden Gus Dur dengan parlemen.
Pelantikannya memicu penolakan 102 jenderal Polri menolak politisasi. Situasi memanas hingga Megawati dilantik sebagai Presiden dan mencopot Chairuddin. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.