Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORTER

Sampah Menjadi Kreasi Bernilai di SDN Inpres Baraya I

SD Negeri Inpres Baraya I, Makassar, menjadi lokasi PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) pada 9–10 Agustus 2025.

Editor: Muh Hasim Arfah
DOK
PEDULI LINGKUNGAN-Murid SD Negeri Inpres Baraya I, Makassar menghadiri Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI) pada Minggu (10/8/2025). Sebanyak 15 siswa Pramuka Siaga mendirikan tenda bukan sekadar untuk berkemah, tetapi menjalankan misi peduli lingkungan. 

Muh. Zulfahmi Faizal 

melaporan dari Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kondisi sampah bukan akhir segalanya, melainkan awal kreasi bermanfaat.

SD Negeri Inpres Baraya I, Makassar, menjadi lokasi Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI) pada 9–10 Agustus 2025. 

Sebanyak 15 siswa Pramuka Siaga mendirikan tenda bukan sekadar untuk berkemah, tetapi menjalankan misi peduli lingkungan.

“Kegiatan ini bukan hanya bermain di alam, tapi belajar mencintai dan menjaganya,” kata Zulkam Dinur SPd MPd, guru pendamping Pramuka.

Acara dimulai dengan tantangan mengumpulkan sampah di area perkemahan.

Sampah dipilah menjadi dua: basah dan plastik.

Sampah basah, seperti sisa makanan dan daun kering, diolah menjadi kompos.

Baca juga: Produksi Sampah TPA Menurun, DLH Cari Solusi Atasi Bau Busuk Sampah

Sampah plastik disulap menjadi karya fungsional, seperti pot bunga, tempat pensil, hingga miniatur perahu.

Puncak kegiatan adalah penanaman bibit pohon menggunakan kompos buatan peserta sendiri.

Setiap pohon menjadi simbol janji menjaga kelestarian alam.

PERSAMI ini membuktikan pendidikan lingkungan dapat dikemas menyenangkan.

Sambil berkemah, peserta belajar, bermain, dan menumbuhkan kepedulian terhadap bumi.

Produksi Sampah

Kecamatan Biringkanaya penyumbang sampah terbesar di Makassar. 

Data terakhir Dinas Lingkungan Hidup pada April 2025, Biringkanaya meyumbang 2.277.130 kg sampah selama satu bulan. 

Disusul Kecamatan Panakkukang dengan 2.365.410 kg, lalu kecamatan Tamalate dengan 2.285.530 kg

Bau Asseng menyebut, rata-rata produksi sampah harian di Kota Makassar semakin berkurang. 

Pada Desember 2024 lalu, rata-rata timbulan sampah per hari mencapai 940 ton. 

Kemudian mengalami penurunan selama 2025.

DLH mencatat, rata-rata harian pada Januari 923,5 ton, Februari 838,6 ton, Maret 752,9 ton,  dan April 644,3 ton. 

Bau Asseng menilai ada pergerakan positif dari produksi sampah di Makassar. 

Masyarakat sudah mulai sadar melakukan pemilahan dan pengolahan sampah di lingkungan masing-masing. 

Masing-masing kelurahan menerapkan Tempat Pengolahan Sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau TPS3R. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved