Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPU Takalar Bakal Gelar Pendidikan Pemilih di Non Tahapan, Sasar Pelajar Hingga Nelayan

KPU Takalar bakal gelar pendidikan pemilih non tahapan mulai Agustus 2025, sasar pelajar, petani hingga nelayan untuk tingkatkan kesadaran politik.

Penulis: Makmur | Editor: Kiki Content Writer
Tribun-Timur/Makmur
PEMILIH NON TAHAPAN - Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Takalar, Muhammad Nadir (kanan) bersama Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Takalar, Muhammad Ridwan (kiri). KPU Takalar bakal menggelar sosialisasi pendidikan pemilih, sasar pelajar hingga nelayan. 

TRIBUN-TIMUR.COM,TAKALAR - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Takalar akan melaksanakan pendidikan pemilih mulai Agustus 2025.

‎Program ini menyasar pelajar, mahasiswa, penyandang disabilitas, petani, nelayan, dan kelompok masyarakat lain.

‎Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Takalar, Muhammad Nadir, menjelaskan ini adalah program non-tahapan yang dijalankan serentak di 24 kabupaten/kota oleh KPU Sulsel.

‎“Tujuan utama program ini adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman politik masyarakat,” kata Nadir, Sabtu (2/8/2025).

‎Pendidikan pemilih akan melibatkan berbagai elemen, seperti sekolah menengah, kampus, organisasi keagamaan, LSM, dan media.

‎Nadir menambahkan, organisasi pemuda seperti HMI, PMII, IMM, Hipermata, dan Cipayung Plus juga diajak aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini.

‎Selain itu, kader desa dan komunitas akar rumput akan dilibatkan agar sosialisasi merata sampai wilayah pelosok.

‎Ketua HMI Cabang Takalar, Muhammad Kasim, menyambut baik program ini.

‎Ia menilai rendahnya kesadaran politik menjadi akar masalah praktik politik uang.

‎“Kita perlu membangun kesadaran pemilih secara berkelanjutan, tidak hanya saat pemilu,” kata Kasim.

‎Menurut Kasim, pemilih harus mengerti bahwa suara mereka menentukan masa depan kebijakan publik.

‎Aktivis PMII Takalar, Muhammad Yusuf, menekankan pendidikan pemilih harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

‎“Pemilu harus menjadi milik semua orang, dari pelajar sampai petani dan nelayan,” ujar Yusuf.

‎Yusuf juga menyarankan pendekatan yang sesuai karakter tiap kelompok.

‎Dengan pendidikan pemilih ini, diharapkan partisipasi masyarakat meningkat dalam kualitas dan kuantitas.

‎Pemilih yang sadar dan paham akan memilih berdasarkan pengetahuan, bukan iming-iming atau tekanan.

‎Laporan Wartawan Tribun-Timur/Makmur 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved