Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kepulauan Selayar Terdampak Sampah Kiriman Sejumlah Daerah di Indonesia

Ia menceritakan jika tiba musim angin barat menggunung sampah di sepanjang garis pantai di Selayar.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
KEPULAUAN SELAYAR - Bupati Kepulauan Selayar, Muhammad Natsir Ali. Sedang foto lainnya sampah penuhi badan jalan terbawa air laut/SAMBA 

TRIBUNKEPULAUANSELAYAR.COM, BENTENG - Bupati Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Muhammad Natsir Ali menyampaikan daerahnya kerap menjadi korban dampak sampah.

Setiap tahunnya mendapat sampah kiriman dari sejumlah daerah di Indonesia.

"Kami di sini setiap tahun terdampak sampah asal daerah lain di Indonesia," kata pria kelahiran Makassar 1 April 1976 itu, Jumat (1/8/2025).

Ia menceritakan jika tiba musim angin barat menggunung sampah di sepanjang garis pantai di Selayar.

Demikian juga jika tiba angin timur, maka sampah melanda pantai dan masyarakat pesisir di pantai bagian Timur Selayar.

Baca juga: Bupati Selayar Natsir Ali Potong Rambut Putra Staf Kemenbud di Bontoharu

Hal itu setiap tahun terjadi.

Pria berpenampilan sederhana ini menyampaikan, sampah non organik itu tidak hanya berasal dari satu daerah di Indonesia.

Sebab jumlahnya cukup banyak.

Menempati hampir seluruh bibir pantai di Kepulauan Selayar.

Baik di daratan Selayar maupun di kepulauan.

Kondisi geografis Selayar menyebabkan sampah kerap menggunung setiap tahunnya.

Kabupaten Selayar palang pintu dari wilayah Indonesia Barat dan bagian Timur Indonesia.

"Sehingga sampah mudah terdampar di Selayar baik di bagian barat maupun timur," kata Bupati pengusaha ini.

Ia berharap agar masalah sampah ini perlu menjadi perhatian bersama pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

Sebab sampah non organik ini bukan hanya dari daratan Sulsel ada dari Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan bagian Timur Indonesia.

Terpantau TribunSelayar.Com, di sepanjang jalan nasional Poros Pamatata-Benteng beberapa sejumlah sampah di bibir pantai.

Sebagian masuk di area badan jalan terbawa air laut.

Karena banyaknya sampah sebagain masyarakat pesisir Selayar menjadikan sampah tersebut sebagai sumber ekonomi.

Sampah kiriman bisa di daur ulang dipilah lalu dijual ke pengusaha sampah ke Makassar. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved