Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Beras Tembus Rp16 Ribu Per Liter di Pulau-pulau Selayar 

Harga eceran tersebut dinilai masyarakat di wilayah kepulauan cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa waktu sebelumnya.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
HARGA BERAS - Ilustrasi pedagang beras diPasar Induk Minasa Maupa di Jl Usman Salengke, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SELAYAR - Harga beras di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dilaporkan tembus Rp 16.000 per liter.

Harga eceran tersebut dinilai masyarakat di wilayah kepulauan cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa waktu sebelumnya yang kisaran Rp 14.000 per liter-Rp 15.000 per liter.

Hal itu terjadi di sejumlah pulau di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Seperti yang dilaporkan oleh warga Pulau Kalotoa, Kecamatan Passilambenna, Kabupaten Kepulauan Selayar.

"Di sini tembus harga beras Rp 16.000 per liter," kata Yuli warga Pulau Kalotoa, Senin (8/9/2025).

Dikatakan bahwa beras yang diperoleh didaerah tersebut berasal dari Kabupaten Sinjai.

"Beras yang dijual di sini diperoleh dari pedagang asal Kabupaten Sinjai," katanya.

Umumnya nelayan sekaligus sebagai pedagang beras dari Pelabuhan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara yang membawa beras ke wilayah kepulauan.

Baca juga: Stok Melimpah, Bulog Bone Siapkan Gudang Sewa di Makassar

Sebelumnya harga beras di wilayah pulau terluar di Selayar ini Rp 14.000 per liter hingga Rp 15.000 per liter.

Tidak ada pilihan lain, warga masyarakat pulau harus membeli beras dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Jenis beras tersebut adalah jenis premium seperti bromo dan IR 36. Sedang untuk harga beras jenis medium masih diperoleh harga Rp 14 ribu per liter.

Sebelumnya pihak Bulog bersama Polres Kepulauan Selayar menggelar pasar pangan murah di beberapa kecamatan.

Pasar murah di beberapa kecamatan diserbu masyarakat.

Pasokan tersebut dibagi 2 ton untuk titik utama di depan Mapolres (Tugu Adipura) dan masing-masing 1 ton di Polsek Bontosikuyu, Benteng, Bontomanai, dan Bontomatene.

Program ini merupakan bagian dari sinergi Polri, Perum Bulog, dan pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved