Perspektif
Work Life Balance
Kemacetan menjadi menu dan teman perjalanan. Sehari habis 4 jam di jalan. Apalagi saat jam berangkat dan pulang.
Saring sebelum sharing. Berpikir sebelum bertindak. Tahan sebelum merespon suatu berita. Periksa apakah benar, baik dan bermanfaat.
Rasa diperhatikan dengan pergaulan yang harmonis di keluarga dan tetangga. Juga seni dan kepedulian sosial. Mencari hiburan yang sehat dan menyegarkan bersama keluarga atau sendirian.
Bisa juga dengan aktivitas sosial melalui silaturrahmi sesama teman. Atau membentuk dan bergabung dalam komunitas. Lebih bagus lagi jika komunitas itu punya aksi sosial membantu fakir miskin, anak yatim dan kaum dhuafa.
Jangan lupa unsur terakhir yaitu ruh. Makanannya adalah ibadah rutin sehari-hari.
Shalat wajib dan sunnah, zikir, doa, puasa, membaca Al Qur'an, bersedekah dan ibadah lainnya adalah santapan ruhani. Selain juga mengikuti pengajian rutin di masjid atau di manapun.
Itu semua akan menghidupkan ruhani kita yang akan meningkatkan keimanan dan kesadaran akan tujuan penciptaan yaitu beribadah kepada Allah. Jika itu telah tumbuh maka jiwa akan sehat karena memaknai segala aktivitas kehidupan sebagai ibadah.
Semoga dengan memberikan makanan yang seimbang pada raga, rasio, rasa dan ruh kita dapat menjalani hidup seimbang dan meraih bahagia dalam kehidupan. Bahagia yang membuat kita produktif dan sukses di manapun kita berperan dan bertugas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.