Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Aswan Musa Kepala Desa Termuda Luwu Timur Tersangka Korupsi Dibela Apdesi Sulsel

Bidang Pidana Khusus (Pidsus) mengungkap dugaan penyimpangan anggaran dana desa Rp470 juta.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
KORUPSI - Kepala Desa (Kades) Balai Kembang, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Muhammad Aswan Musa tersangka dugaan korupsi dana desa. Aswan Musa kepala desa termuda di Sulawesi Selatan. Meski terlibat korupsi, Aswan Musa dibela Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Sulsel (Sulsel), Sri Rahayu Usmi. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala Desa (Kades) Balai Kembang, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Muhammad Aswan Musa tersangka dugaan korupsi dana desa.

Aswan Musa kepala desa termuda di Sulawesi Selatan.

Meski terlibat korupsi, Aswan Musa dibela Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Sulsel (Sulsel), Sri Rahayu Usmi.

Pada Selasa 22 Juli 2025 Kejaksaan Negeri (Kejari) Lutim menetapkan 

Bidang Pidana Khusus (Pidsus) mengungkap dugaan penyimpangan anggaran dana desa Rp470 juta.

Sri Rahayu mengatakan, dugaan penyimpangan dalam pengelolaan keuangan desa itu terjadi 2022/2023.

Hal itu sesuai surat Inspektorat nomor 700. 1.2.1/049/II/ITKAB tanggal 12 Februari 2025.

Audit berdasarkan surat Kajari Lutim no R-32/P.4.36Dekk.1/11/2024 perihal permintaan audit dugaan penyimpangan dalam pengelolaan keuangan desa Balai Kembang tahun anggaran 2022 dan 2023.

Ia mengatakan, seluruh rekomendasi Inspektorat sudah dijalankan kepala desa. 

Karena itu, ia menyayangkan adanya pemberitaan menyebutkan kerugian mencapai Rp2,6 miliar..

“Sangat miris ketika disebutkan 2,6 miliar. Berdasarkan surat dari Inspektorat, jumlah temuan sekitar 470 juta," kata dia.

"Dan itu pun sudah dikembalikan secara bertahap,” katanya

Sri Rahayu menegaskan, kasus ini bukan pembiaran.

"Pengembalian sudah dilakukan sesuai petunjuk. Teman kepala desa juga sangat kooperatif dalam mengikuti proses,” tambah dia

Ia berharap kejaksaan, dapat mempertimbangkan itikad baik kepala desa dalam menyelesaikan persoalan ini.

Saat pemeriksaan kepala desa kooperatif dalam memenuhi panggilan 

Di sisi lain, Sri Rahayu meminta agar media juga menyajikan pemberitaan yang berimbang 

“Kalau sudah ada pengembalian, ya sebutkan juga  bahwa seluruh dana sudah di kembalikan sesuai rekomendasi inspektorat," jelasnya.

"Kelebihan bayar terkait Bumdes di kembalikan ke kas bumdes dan kelebihan bayar kegiatan desa di kembalikan kekas desa," tambah dia.

Kasi Pidsus Kejari Luwu Timur, Usman La Uku, mengatakan Tim penyidik menetapkan status satu saksi menjadi tersangka yakni MAM.

Ini berdasarkan surat penetapan tersangka nomor:TAP-1949/P.4.36/Fd.1/07/2025, tanggal 22 Juli 2025 dalam dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan APBDes Desa Balai Kembang.

Kepala Kejari Luwu Timur, Budi Nugraha, soal kerugian negara ditimbulkan tersangka mereka masih pendalaman.

“Soal kerugian negara, masih didalami oleh penyidik,” jelasnya.

Profil Aswan Musa

Aswan Musa dipercaya menjabat ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Luwu Timur.

Aswan Musa dan pengurusnya dilantik Bupati Luwu Timur, Budiman, Senin (6/3/2023).

Anak pasangan almarhum Musa Irfan dan Andi Masita Saad ini termasuk kepala desa termuda di Luwu Timur.

Pemuda kelahiran 11 Maret 1994 menjadi Kepala Desa termuda dari 61 kades Lutim.

Uniknya, Aswan dilantik bukan di dalam gedung atau aula tapi di atas KMP Opudi Sorowako.

Kapal Roro ini sedang mengitari Danau Matano di Sorowako, Kecamatan Nuha saat pelantikan.

Aswan Musa mengatakan, dirinya adalah ketua Apdesi termuda di Indonesia.

"Saya Ketua Apdesi termuda di Indonesia, jadi kepemimpinan saya harus lebih energik," kata Keponakan Anggota DPRD Lutim Andi Surono Saad ini.

Kapal menjadi lokasi pelantikan ini adalah kapal penyeberangan di Danau Matano.

Aswan Musa mengatakan visi utamanya adalah menjadikan Apdesi sebagai lokomotif keunggulan daerah.

"Apdesi ini harus menjadi lokomotif kemajuan daerah, mampu menyerap pikiran tentang pembangunan dan menerjemahkannya dalam kebinekaan masyarakat Luwu Timur," ujar Aswan.

Aswan menambahkan, dibutuhkan soliditas dan kolaborasi dari pemerintah hingga masyarakat desa dalam mewujudkan visi Apdesi kali ini.

“Kita berharap kepengurusan kali punya soliditas dan mampu berkolaborasi dengan pemerintah hingga masyarakat desa dalam mewujudkan visi Apdesi kedepan," harapnya.

Bupati Luwu Timur Budiman mengatakan Apdesi mesti berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten.

“Pemerintah daerah dan desa ini sebadan tak terpisahkan," katanya.

"Jadi harus berkontribusi pada pembangunan masyarakat desa, maka harus ada kolaborasi yang apik," pesan Budiman.

Sekretaris Apdesi Luwu Timur Charis Suhud mengatakan pelantikan Apdesi baru pertama kali dilakukan di atas kapal.

"Ini adalah konsep pelantikan Apdesi yang pertama kali di Indonesia, di atas kapal," kata dia.

Aswan Musa menawarkan visi misi saat maju bertarung yakni:

Visi : Balai Kembang yang Inovatif, Produktif, Kolaboratuf dan dan Berkarakter.

Misi :

1. Menghadirkan pelayanan publik yang berintegritas, transparan, dan berkeadilan dengan mengedepankan nilai-nilai demokratis berbasis digital.

2. Menciptakan kualitas sumber daya manusia yang kompoten, handal dan berdaya saing.

3. Mengoptimalkan seluruh potensi produktif desa yang bernilai ekonomis untuk menyetarahkan taraf hidup masyarakat.

4. Revitalisasi BUMDES dengan membuka sektor-sektor usaha baru sesuai potensi yang ada di desa.

5. Melestarikan ketahanan sosial dan ketahanan lingkunan.

6. Melanjutkan pembangunan infrastruktur yang merata di setiap wilayah.

7. Menata lingkungan yang bersih, sehat, indah, dan nyaman.

8. Mengaktifkan seluruh organisasi mayarakat agar menunjang pembangunan berkelanjutan sesuai dengan kearifan lokal.

9. Membangun kolaborasi strategis berbasis potensi desa dengan pemerintah, dunia usaha, dan lembaga-lembaga lain untuk menunjang pembangunan di desa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved