Buru Penyebar Isu Sweeping Plat Kendaraan, Kapolrestabes-Dandim Jamin Keamanan Mahasiswa di Makassar
Ramai di sosial media setelah viral aksi kawanan bertopeng memasuki lima kampus berbeda disusul pemasangan spanduk provokatif.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, menjamin keamanan setiap mahasiswa yang kuliah di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.
Jaminan itu sekaligus menepis adanya isu sweeping kode plat kendaraan tertentu.
Di mana belakangan ini ramai di sosial media setelah viral aksi kawanan bertopeng memasuki lima kampus berbeda disusul pemasangan spanduk provokatif atau tantangan perang di Fly Over.
Alumnus Akpol 1998 ini, menegaskan isu sweeping plat kendaraan itu adalah hoax.
"Situasi (Kota Makassar) saat ini kondusif, jadi tidak ada lagi kekhawatiran terhadap informasi atau berita-berita yang hoax," tegas Arya ditemui di kantornya, Jl Ahmad Yani, Senin (28/7/2025) sore.
Isu sweeping plat nomor kendaraan itu, lanjut Arya sengaja digembar-gemborkan kelompok tertentu yang tak ingin kota berpenduduk 1, 4 juta jiwa ini tetap kondusif.
Hal itu, kata dia, setelah jajarannya melakukan pemantauan kebenaran isu yang beredar dan tidak didapati adanya sweeping.
"Perlu saya jelaskan, berita sweeping itu adalah hoax, tidak ada sweeping plat DP terhadap mahasiswa, terhadap masyarakat yang berasal dari daerah (DP), tidak ada," tegasnya.
Baca juga: 4 Kepala Daerah Bertemu Munafri Arifuddin serta Kapolrestabes dan Dandim Bahas Ketegangan Kampus
Arya meminta masyarakat untuk tidak ikut terprovokasi dengan kabar atau informasi tersebut.
Terlebih ikut menyebarluaskan sehingga memperkeruh suasana yang sebenarnya baik-baik saja, sebab isu tersebut merupakan ulah provokator.
"Jangan langsung share, belum tentu itu benar. Jangan sampai malah menimbulkan keributan di setiap orang yang membacanya," imbuhnya.
Lebih lanjut, mantan Sekretaris Pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menerangkan, pemicu adanya aksi kawanan bertopeng membawa parang memasuki lima kampus berbeda dipicu persoalan pribadi.
Persoalan pribadi berujung tindakan kriminal itu kata dia, memang melibatkan mahasiswa dari dua daerah berbeda.
Itulah yang dijadikan oknum tertentu, menggiring opini nitizen ke arah konflik antar daerah.
Padahal kata dia, tindakan kriminal yang terjadi di depan salah satu kampus swasta itu, murni perkara pidana.
"Kami pastikan bahwa permasalahan ini sudah dimengerti oleh pihak-pihak yang kemarin berseteru," tegas Arya.
"Ini adalah permasalahan pribadi, bukan permasalahan antar kelompok dan permasalahan daerah, ini permasalahan pribadi," lanjutnya.
Dengan tegas, mantan Kapolres Metro Depok ini, pun menegaskan akan terus mengejar para pelaku yang terlibat.
Baik, dari pelaku penikaman yang memicu adanya razia lima kampus berbeda.
Ataupun kelompok bertopeng yang menebar ketakutan di lingkungan pendidikan.
"Jatanras Polrestabes telah melakukan penyelidikan ke beberapa tempat, Insyaallah secepatnya, kalaupun nanti sudah ada (diamankan) kita rilis," kata Arya.
Perwira tiga melati ini, meminta agar masyarakat Kota Makassar tetap tenang dan tidak mudah terpancing.
Utamanya, bagi para mahasiswa yang menimbah ilmu di kota 'Angin Mammiri'.
"Kami pastikan mudah-mudahan tidak ada yang perlu khawatir mahasiswa yang mau kuliah atau di kampus, Insyaallah aman, tidak ada permasalahan apapun," terang Arya.
"Karena kemarin permasalahan itu yang mereka lakukan salah dan kami kecam, tetapi mereka tidak melakukannya atau menyakiti atau membuat onar kepada mahasiswa yang bersekolah di sini (Kota Makassar)," lanjutnya.
Selain melakukan penyelidikan terhadap pelaku penyebar teror dan provokasi, Arya juga ikut mengecam terhadap mereka yang ikut menyebarluaskan informasi di sosial media tanpa didasari sumber yang jelas.
Terlebih, beberapa foto yang disebarkan, diantaranya telah diedit sedemikian rupa sehingga memancing amarah orang-orang yang melihatnya.
Padahal kata dia, foto yang disebarkan adalah kondisi korban penyerangan geng motor yang terjadi sebelumnya.
"Kita lagi cari orangnya dan posisinya di mana," jelasnya.
Mengenai kejadian itu, Arya juga mengungkapkan bahwa pemerintah setempat, baik Wali Kota Makassar, maupun pimpinan daerah Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Timur, dan Luwu Utara, telah melakukan pertemuan untuk membahas aksi provokasi ini.
"Tadi malam kita sudah jelaskan kepada bupati dan walikota dari Luwu Raya, Palopo, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, sudah bertemu semua. Kami jelaskan bahwa berita berita bohong ini jangan sampai disebarkan ke masyarakat," tegasnya.
Sebagai aparat penegak hukum, Arya menegaskan ia dan jajarannya akan memproses semua yang terlibat dengan profesional.
Bahkan Arya, menegaskan, institusi yang dipimpinnya di Kota Makassar, akan memproses kasus itu secara terang benderang.
"Polrestabes Makassar tidak ada kepentingan kepada kelompok-kelompok tertentu, itu tidak ada," jelas Arya.
"Siapapun yang terlibat tindak pidana atau kriminal pasti kita akan tindak tinggal ini masalah waktu saja, kami perlu waktu untuk pencarian terhadap pelaku pelakunya," cetusnya.
Hal senada diungkapkan Komandan Kodim 1408/BS, Kolonel Inf Franki Susanto saat dikonfirmasi tribun.
Kolonel Franki yang turut hadir saat pertemuan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dengan wali kota dan bupati se Luwu Raya, mengaku akan membantu Pemkot Makassar dan Kepolisian dalam mewujudkan situasi kondusif.
"Terkait hal semalam, kami semua banyak membahas perkembangan dan solusi yang tepat untuk menanggapi hal tersebut," jelas Franki.
Adapun solusi disepakati kata Franki, isu sweeping yang beredar adalah hoax.
"Sehingga setiap stakeholder harus dapat menjelaskan dan menampik berita Hoax tersebut untuk keamanan Kota Makassar," jelasnya.
Selain itu, Polrestabes Makassar kata Franki juga berusaha semaksimal mungkin dalam penanganan masalah tersebut dengan mencari pihak pihak yang harus bertanggung jawab dalam penyebaran berita bohong.
Olehnya itu, Franki menegaskan Kodim 1408/MKS akan terus memberikan saran dan masukan pada Walikota dan Kapolrestabes perihal cara terbaik yang harus dilakukan dan telah dilaksanakan mulai semalam.
"Kodim 1408/MKS akan selalu bersama-sama masyarakat dan menjadi pelindung garda terdepan dan selalu membantu Polrestabes Makassar dalam pelaksanaan tugasnya terutama pada operasi perbantuan," tegas Franki.
"Tentunya kami juga memiliki standar SOP dalam pengerahan pasukan demi menjaga stabilitas keamanan Kota Makassar," tuturnya.(*)
| Update Harga Emas Mulai Turun di Kota Makassar, per Gram Kini Rp 2.272.668 |
|
|---|
| Wali Kota Munafri Hadiri Sertijab Dandim 1408/Makassar, Ajak Forkopimda Perkuat Sinergi |
|
|---|
| Alasan Tomas Trucha Mau Jadi Pelatih PSM Makassar |
|
|---|
| Kota Makassar Punya Alarm Banjir Dipasang di 3 Sungai dan Bunyi Otomatis, Appi: Contoh Kota Siaga |
|
|---|
| 695 Kios di Pasar Terong Disegel, Alasan Menunggak dan Tak Lagi Beroperasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20250728-Kolonel-Inf-Franki-Susanto-dan-Kombes-Pol-Arya-Perdana.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.