Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Angka Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia Menurun, Bagaimana dengan Sulsel?

Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat sebanyak 23,85 juta orang, menurun dari 24,06 juta orang September

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RENALDI
PENGANGGURAN MENURUN - Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof Yassierli, saat ditemui di BBPVP Makassar, Jl Taman Makam Pahlawan, Kota Makassar, Jumat (25/7/2025). Prof Yassierli merespon data BPS soal penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren penurunan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 tercatat sebanyak 23,85 juta orang, menurun dari 24,06 juta orang pada September 2024.

Penurunan ini setara dengan 210 ribu orang.

Saat ini, persentase penduduk miskin mencapai 8,47 persen dari total populasi Indonesia, atau turun 0,1 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof Yassierli, menegaskan bahwa pemerintah bekerja berdasarkan data resmi yang telah dianalisis oleh lembaga berwenang, seperti BPS.

“Itu kan sudah ada datanya. BPS juga sudah melakukan analisis,” ujarnya saat ditemui di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, Jl. Taman Makam Pahlawan, Kota Makassar, Jumat (25/7/2025).

“Kita mengikuti data. Data artinya ya data,” tambahnya singkat.

Sementara itu, untuk menekan angka pengangguran, program job fair terus digelar di berbagai daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Jayadi Nas, mengatakan bahwa job fair kini menjadi agenda rutin di sejumlah wilayah.

“Kami akan selenggarakan di Kota Parepare pada 27–28 Juli, dan selanjutnya di Makassar,” ujarnya.

Penyelenggaraan job fair dilakukan bekerja sama dengan universitas dan sekolah di wilayah setempat guna menjangkau lebih banyak pencari kerja.

Pada pelaksanaan sebelumnya, lebih dari 200 pencari kerja berhasil direkrut langsung oleh sekitar 25 perusahaan, termasuk PT IMIP, Pertamina, dan BRI.

Jayadi berharap adanya dukungan dari anggaran perubahan untuk memperluas cakupan program ini, termasuk kolaborasi lanjutan dengan sektor pendidikan vokasi pada November mendatang.

“Kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan SMK penting agar siswa memahami kebutuhan industri sejak dini,” jelasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved