Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Akpol 2010

Sosok Peraih Adhi Makayasa Terjerat Hukum, Gagal Jadi Jenderal

AKP Irfan Widyanto peraih Adhi Makayasa Akpol 2010 dari Presiden keenam SBY dipecat dari Polri

Editor: Ari Maryadi
Istimewa
ADHI MAKAYASA - AKP Irfan Widyanto peraih Adhi Makayasa Akpol 2010. Ia dipecat dari Polri buntut kasus pembunuhan Brigadir J. 

Albertus mengaku cukup mengenal AKP Irfan saat mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sebagai sosok yang bagus dan berprestasi.

“Artinya walaupun pangkatnya pama, perwira pertama, tapi dia punya kemampuan menyidik, artinya secara kualifikasi kompetensi boleh dikatakan lah memadai,” kata Albertus dikutip dari Kompas TV, Rabu (7/9/2022).

Sebelum menjadi Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim, Irfan pernah bertugas di Polda Jawa Barat dan Polda Sulawesi Barat.

Selain itu, Irfan juga pernah terlibat sebagai anggota Satuan Tugas Penegakan Hukum dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yang turut menyita aset PT Timor Putera Nasional milik Tommy Soeharto pada akhir 2021 lalu.

Albertus menilai, AKP Irfan merupakan aset dan memiliki prospek atau masa depan bagus jika tidak terjerat kasus terkait Ferdy Sambo ini.

Ironisnya, kini prestasi dan karir Irfan terancam hancur imbas keterlibatannya dalam perkara ini.

Menurut dia, meski bukan anggota Propam Polri atau bawahan Sambo langsung, namun Irfan mengenal Sambo saat masih menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum.

“Informasi yang saya peroleh bahwa Irfan ini diperintahkan juga oleh seniornya, seniornya yang sudah di-PTDH (Ferdy Sambo), sehingga ini memang ada kaitan-kaitan senior junior di Polri yang menurut saya ini problem cultural yang harus diperbaiki,” imbuh dia.(*)

Bebas awal tahun 2024

AKP Irfan Widyanto seharusnya sudah bebas awal tahun 2024 lalu. 

Karena hakim hanya menghukumnya selama 10 bulan. 

Komisi Kode Etik Kepolisian (KKEP) memvonis Irfan Widyanto dikeluarkan dari lembaga kepolisian usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat, 24 Februari lalu. 

Tak hanya Irfan, beberapa polisi yang terkena kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice yang dipecat lewat sidang serupa juga berharap bisa kembali ke institusinya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved