Reaksi Keras Rizieq Shihab Usai 2 Ormas Bentrok di Pemalang, Kapolres dan Dandim Disebut
Dikenal sebagai pendiri dan mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), organisasi massa Islam pernah eksis.
TRIBUN-TIMUR.COM - Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Shihab (IB HRS) menanggapi bentrokan dua kelompok organisasi masyarakat.
Dua kelompok ormas bentrok saat dirinya ceramah di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025) malam.
Rizieq Shihab adalah seorang tokoh Islam Indonesia.
Dikenal sebagai pendiri dan mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), organisasi massa Islam pernah eksis.
FPI dibubarkan opemerintah Indonesia pada 30 Desember 2020.
Bentrok terjadi antara massa ormas Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persatuan Islam (FPI).
Acara pengajian peringatan bulan Muharam berlangsung ricuh.
Rizieq Shihab dijadwalkan menjadi penceramah utama.
“Saya sampaikan pak Kapolres, pak Dandim bahwa ada korban lima orang terluka akibat sabetan senjata tajam," ujar Rizieq dalam ceramahnya.
"Saya minta diproses secara hukum,” ujar Rizieq.
Kapolres Pemalang adalah AKBP Eko Sunaryo dan Dandim Letkol Inf Edy Supriyadi.
Jalur Belakang Jadi Titik Panas
Kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, menjelaskan kronologi sebelum bentrokan pecah.
Rombongan Rizieq awalnya diarahkan untuk masuk melalui jalur belakang panggung oleh aparat keamanan.
“Rombongan sempat dihadang Brigade Polisi dan diarahkan agar lewat jalur belakang panggung tapi Komandan Tim Pengawalan IB HRS menolak & sempat bedebat dengan Polisi,” ujar Aziz, Kamis (24/7/2025).
Menurutnya, tim pengawal bersikukuh agar rombongan Rizieq masuk lewat depan panggung karena sudah dinyatakan steril.
Akhirnya, Rizieq berhasil masuk dan memberikan ceramah dengan aman.
Namun, di jalur belakang panggung, situasi berbeda terjadi. Massa PWI-LS yang disebut sedang bersiap menghadang, terlibat bentrok dengan panitia dan warga.
“Namun alhamdulillah setelah itu Polisi melindungi warga dan panitia meski sebelumnya telah terjadi bentrok dan membuat pihak warga dan panitia serta PWI LS luka-luka karena bentrok,” imbuh Aziz.
Bantahan Klaim Rizieq Shihab
Ketua PWI LS Jawa Tengah Mubarok Tri sepakat jika polisi mengusut tuntas kasus bentrok massa FPI dengan PWI LS di pengajian Rizieq Shihab.
Beda dengan narasi yang disampaikan Rizieq Shihab dalam ceramahnya, Mubarok Tri menyebut anggotanya lah yang mengalami luka hingga dilarikan ke rumah sakit akibat insiden itu.
"Ada anggota yang kena sabetan senjata tajam di kepala, kondisi masih belum sadar di rumah sakit, " katanya
Ia membantah jika pihaknya ada yang membawa senjata tajam. Sebaliknya, ia justru menuding massa FPI lah yang membawa senjata tajam.
Kondisi anggotanya yang terluka karena bacok membuktikan itu.
Pihaknya pun siap membawa bukti dan dokumentasi terkait kejadian tersebut.
"Kalau mau diusut tuntas saya sepakat, terkait korban siapa yang kena bacok, dan nanti dibuktikan dengan data dan fakta, " katanya
Kesaksian Warga: Bentrokan Hanya 15 Menit, tapi Mencekam
Ahmad (50), seorang saksi mata, menyaksikan langsung bentrok pecah saat pengajian berlangsung.
Ia melihat dua kelompok berbaju berbeda saling kejar.
“Banyak FPI mungkin ya, bajunya putih-putih mengejar orang-orang yang baju hitam katanya kubu PWI. Kejadiannya sekitar 15 menitan,” ujar Ahmad, dikutip dari Kompas.com.
Bentrok diduga dipicu oleh massa penolak yang berhasil menyusup ke tengah pengamanan dan melempari panggung dengan batu.
Aksi tersebut memancing kemarahan massa pendukung acara.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menyatakan bahwa lima orang luka tercatat pada laporan awal.
Namun, data terbaru dari RS Siaga Medika menyebut total sembilan korban dirawat.
“Jumlah korban belum pasti. Tapi, sementara, masih lima orang yang mengalami luka-luka,” kata Anom, Kamis (24/7/2025).
Direktur RSI Siaga Medika Pemalang, dr Ofi Dwiantoro, menjelaskan bahwa satu korban mengalami luka berat di kepala dan masih dalam observasi intensif.
“Sebagian besar luka akibat lemparan batu, bukan senjata tajam. Yang dirawat jalan didominasi luka ringan di kepala dan lengan,” jelas dr Ofi.
Korban luka berat berinisial S (43), warga Wonosobo, mengalami luka di sembilan titik di bagian kepala, diduga akibat hantaman benda tumpul.
Dua dari sembilan korban adalah anggota Polres Pemalang yang mengalami luka ringan dan dirawat jalan.
Hingga saat ini, aparat kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait jumlah korban maupun penanganan kasus bentrokan ini.
Publik menantikan langkah hukum atas peristiwa yang mencoreng ketenangan acara keagamaan tersebut.
Profil PWI-LS
Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) organisasi masyarakat (ormas) yang relatif baru dan berbasis pada nilai-nilai keislaman tradisional khas Nahdliyin (warga Nahdlatul Ulama/NU).
Ormas ini mulai dikenal publik sejak 2024.
Berikut penjelasan lengkap mengenai ormas ini:
Nama Lengkap:
Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah
(disingkat: PWI-LS)
Latar Belakang dan Tujuan:
Dibentuk sebagai gerakan sosial keagamaan yang mengusung nilai-nilai perjuangan para Walisongo—tokoh penyebar Islam di Nusantara.
Bertujuan untuk mengawal dakwah Ahlussunnah wal Jamaah, menjaga marwah ulama, serta menegakkan ajaran Islam rahmatan lil alamin.
Salah satu fokus utama mereka adalah melindungi dan mengawal para kiai Nusantara atau para trah Walisongo dalam menyampaikan dakwah.
Pimpinan:
Ketua Umum: KH Abbas Billy Yachsy
Ia adalah Pimpinan Pondok Pesantren Buntet, sebuah pesantren tua dan berpengaruh di Cirebon, Jawa Barat.
Afiliasi Kultural:
PWI-LS disebut sebagai gerakan yang lahir dari kalangan Nahdliyin (pengikut Nahdlatul Ulama).
Walau tidak secara resmi berada di bawah NU, nilai-nilai dan pendekatannya sejalan dengan paham Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah) ala NU.
Kegiatan Penting:
Pada 7–8 Maret 2024, PWI-LS menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-1 di Islamic Center Kota Bekasi.
Dalam agenda tersebut, PWI-LS menyatakan menargetkan 1 juta anggota dalam 2 tahun.
Tugas dan Peran Anggota:
Bertugas menjaga ketertiban dan keamanan saat kegiatan dakwah atau ceramah para ulama dan tokoh PWI-LS.
Dalam praktiknya, mereka sering tampil sebagai pengawal para kiai atau pendakwah yang dianggap mewakili warisan Walisongo.
Konflik:
Dalam kasus di Pemalang, Jawa Tengah (22 Juli 2025), PWI-LS disebut sebagai pihak yang menolak kehadiran Habib Rizieq Shihab dalam acara peringatan Muharam.
Penolakan itu memicu bentrok fisik dengan massa FPI, yang mengakibatkan lima orang luka-luka.
Kesimpulan:
PWI-LS merupakan ormas baru berbasis Nahdliyin yang membawa semangat perjuangan Walisongo.
Fokus mereka adalah menjaga ajaran Islam moderat, melindungi kiai, serta menolak dakwah atau kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Aswaja.
Meski membawa semangat damai, kehadiran mereka juga bisa memicu gesekan jika ada perbedaan pandangan ideologis di lapangan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Bendum Bara JP Sampaikan ke Jokowi: Negara Butuh Sosok Profesional dan Berintegritas |
![]() |
---|
BaraJP ke Kediaman Jokowi Pasca Reshuffle Kabinet, Sekjen: Kami Diminta tetap Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Modus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp10 Miliar, Polisi Pengawal Kecolongan |
![]() |
---|
Warga Pati Jateng Demo di Depan KPK, Tuntut Sudewo Dijerat Kasus Suap Proyek |
![]() |
---|
Pacaran 9 Tahun Tapi Tak Dinikahi, Wanita 41 Tahun Gugat Mantan Kekasih Rp1 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.