Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Beras Oplosan

Pemprov Sulsel Bantah Satgas Pangan Polri: Tak Ada Beras Oplosan di Sulsel

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) belum menemukan adanya beras oplosan di Sulsel. 

|
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Muh Hasim Arfah
Tribun Timur/Renaldi Cahyadi
BERAS OPLOSAN-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel, Muh Ilyas, saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Selasa (22/7/2025). Ia mengakui pemerintah provinsi Sulsel belum menemukan beras oplosan di Sulsel. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ( Pemprov Sulsel ) belum menemukan adanya beras oplosan di Sulsel. 

Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel, Muh Ilyas, saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Selasa (22/7/2025).

Pernyataan Muh Ilyas ini membantah pernyataan dari Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri, Brigjen Helfi Assegaf. 

Bareskrim mendapatkan beras diduga oplosan di Sulsel dari perusahaan Wilmar Group dan Food Station Tjipinang Jaya, dan Belitang Panen Raya. 

Muh Ilyas mengatakan jika Dinas Ketapang sudah turun kelapangan mengecek sejumlah merek beras di lapangan.

Baca juga: Sulsel Jadi Lokasi Distribusi Beras Oplosan 4 Perusahaan Besar

“Teman-teman dari Dinas Pangan barusan sudah turun mengecek. Tidak ada. Belum ada data yang menunjukkan temuan itu,” katanya.

Ilyas meminta masyarakat tidak panik dan tetap tenang menghadapi isu tersebut. 

Ia memastikan pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan di lapangan.

“Tidak usah panik. Karena kita sudah turun dan data dari pasar menunjukkan tidak ada,” katanya.

Terkait upaya pencegahan, Ilyas menyebut Pemprov Sulsel rutin mengevaluasi kualitas beras, baik di gudang penyimpanan maupun di pasar. 

Ia juga menekankan pentingnya dukungan aparat penegak hukum (APH) dalam pelaksanaan operasi pengawasan.

“Kalau APH turun bersama kita dan menemukan pelanggaran, ya harus ditindak. Itu berarti ada oknum yang mencari keuntungan sendiri. Regulasi sudah jelas, tidak boleh,” ujarnya.

Ia menambahkan, sampai saat ini belum ditemukan indikasi beras oplosan dari hasil pemeriksaan terakhir. 

“Barusan saya tanya ke bidang pengawasan, belum ditemukan adanya beras oplosan. Nanti datanya bisa kita minta dari teman-teman untuk disampaikan secara resmi,” jelasnya.

Perbedaan utama beras oplosan diketahui terletak pada tampilan, tekstur, aroma, dan kualitas nasi yang dihasilkan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved