Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Eks Sekprov Sulsel Jadi Pengusaha Pisang Cavendish, Dipanen di Bone Dijual di Sidrap

Kini banyak warga sudah mulai menanam pisang ekspor baik secara mandiri maupun melibatkan perbankan atau KUR bekerjasama  dengan offtaker.

|
Editor: Sudirman
Ist
PISANG CAVENDISH - Andi Muhammad Arsjad eks Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel. Andi Muhammad Arsjad memilih pulang menjadi pengusaha Pisang Cavendish di Sidrap. 

Tembus Pasar Korea Selatan

Petani di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) sukses mengekspor satu kontainer 40 ft atau sekitar 20 ton pisang Cavendish ke Korea Selatan, Jumat (23/5/2025).

Ekspor perdana ini difasilitasi oleh PT Cipta Agri Pratama (CAP) sebagai offtaker utama.

Direktur PT CAP, Rio Erlangga mengatakan, keberhasilan ekspor ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Bank BPD Sulselbar sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kelompok tani setempat. 

“Dalam skema kemitraan ini, petani mendapatkan jaminan harga selama lima tahun, yang memberikan kepastian pasar dan mendorong peningkatan produksi,” katanya dalam rilis, Sabtu (24/5/2025).

Saat ini, luas lahan pisang Cavendish yang telah ditanam di Kecamatan Kahu mencapai sekitar 13 hektare dan akan terus dikembangkan. 

Program ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo dalam mendorong model bisnis pertanian berbasis korporasi dan skala ekonomi efisien. 

Tujuannya adalah untuk memperluas akses petani terhadap pembiayaan, teknologi, dan memperkuat sistem pemasaran.

Permintaan pasar untuk pisang Cavendish dari Korea Selatan sangat tinggi, dengan kebutuhan mencapai 20 kontainer per bulan atau setara 400 ton. 

Selain itu, pasar Oman juga tengah menanti pasokan pisang Cavendish dari Sulawesi Selatan, yang menunjukkan potensi besar ekspor ke Timur Tengah.

Setelah keberhasilan tahap demplot, program akan dilanjutkan ke fase komersial. 

Targetnya adalah membangun kemitraan dengan petani lokal di setiap lokasi dengan luas tanam hingga 300 hektare. 

Panen perdana dari demplot menjadi bukti keberhasilan sistem budidaya yang diterapkan dan membuka jalan untuk ekspansi lebih luas.

Selain di Kabupaten Bone, penanaman perdana juga telah dilakukan di beberapa lokasi lain seperti Kabupaten Sidrap, Gowa, dan Bantaeng, sebagai bagian dari kerja sama dengan PT Cipta Agri Pratama.

“Dengan pengembangan lebih lanjut di berbagai wilayah Sulsel, program ini diharapkan tidak hanya mendorong peningkatan ekspor, tetapi juga memberi dampak nyata terhadap kesejahteraan petani, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan daerah,” jelas Rio Erlangga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved