Anggaran Makan Bergizi Gratis Sulsel Bisa Dipakai Bangun 27 Stadion
Suardi Samiran menyebut anggaran tersebut untuk membackup 828 dapur MBG di Sulsel dalam 10 bulan operasional.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai Rp8,2 triliun.
Dengan dana Rp8,2 triliun jika diperuntukan untuk pembangunan stadion, kisarannya akan ada 27 stadion di Sulsel.
Anggaran MBG untuk Sulsel senilai Rp8,2 triliun sendiri diungkap oleh Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN), Brigjen (Purn) Suardi Samiran.
Suardi Samiran menyebut anggaran tersebut untuk membackup 828 dapur MBG di Sulsel dalam 10 bulan operasional.
“Kurang lebih satu tahun untuk 828 unit dapur di Sulsel itu anggarannya sekitar Rp8,2 triliun. Berapa APBD-nya Sulsel? Beda sedikit. Bayangkan, setiap hari itu Rp45 juta per dapur,” ungkapnya saat ditemui di Hotel Novotel, Kota Makassar, Sabtu (19/7/2025).
Sementara itu, untuk pembangunan stadion anggarannya berkisar Rp300 miliar.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin beberapa waktu lalu terkait dengan rencana pembangunan Stadion Untia.
Baca juga: Januari 2025 TNI Urus Makan Bergizi Gratis, Terbaru Kapolri Pantau Dapur MBG di Makassar, Ada Apa?
Munafri menyebut untuk kapasitas 15 ribu kursi bisa mencapai Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.
Belum termasuk kebutuhan lainnya seperti penimbunan lahan maupun fasilitas pendukung yang lain.
"Kapasitasnya ya kalau saya sih hitung-hitungannya mungkin diangka sekitar Rp200 sampai Rp300 miliar tapi belum semua (fasilitas pendukung), makanya saya bilang harus ada detailnya dulu," jelasnya.
Jika anggaran MBG dialihkan untuk pembangunan stadion dengan kapasitas sepertinya yang direncanakan oleh Pemkot Makassar maka jumlah stadion yang bisa dibangun sebanyak 27 unit.
Itupun anggarannya masih menyisahkan sekitar Rp100 miliar.
Dapur MBG
Program Makanan Bergizi (MBG) di Sulawesi Selatan (Sulsel) membutuhkan anggaran fantastis.
Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN), Brigjen (Purn) Suardi Samiran, saat ditemui di Hotel Novotel, Kota Makassar, Sabtu (19/7/2025).
Saat ini, jumlah dapur makan bergizi gratis di Sulsel sudah ada 76 dapur dan masih akan terus bertambah.
Dimana, target untuk jumlah dapur MBG di Sulsel sendiri sebanyak 828 dapur.
Dalam satu dapur terdapat 47 relawan yang bekerja untuk menyukseskan program prioritas Prabowo Subianto.
Ia mengatkan, total kebutuhan anggaran untuk 828 dapur MBG di Sulsel mencapai Rp8,2 triliun untuk setiap 10 bulan operasional.
“Kurang lebih satu tahun untuk 828 unit dapur di Sulsel itu anggarannya sekitar Rp8,2 triliun," katanya.
"Berapa APBD-nya Sulsel? Beda sedikit. Bayangkan, setiap hari itu Rp45 juta per dapur,” tambah dia.
Baca juga: Pembangunan Stadion Sudiang Masih dalam Tahap Penyusunan DED
Ia mengaku, setiap dapur MBG membutuhkan biaya sekitar Rp1 miliar per bulan.
Jika dikalikan dengan 828 dapur dan dikonversi ke dalam 10 bulan operasional, maka totalnya mencapai Rp8,2 triliun.
Menurutnya, negara berkomitmen mendirikan 72 dapur dari total kebutuhan, yakni tiga dapur per kabupaten/kota di 24 daerah di Sulsel.
Sementara sisanya, atau sebanyak 756 dapur, dibangun secara mandiri oleh pemerintah daerah atau pihak lain.
“Total 24 kabupaten/kota dikali tiga, 72 dapur dibangun oleh negara. Sisanya dibangun secara mandiri,” ungkapnya.
Namun, Suardi mengaku, pembangunan mandiri juga wajib mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan oleh BGN.
Hal ini untuk memastikan kualitas layanan dan keberlanjutan program.
“Dalam pembangunan mandiri ini juga harus betul-betul memenuhi standar. Artinya, harus masuk ke portal, menentukan titiknya di mana, koordinatnya di mana, luasannya berapa. Baru ada persetujuan dari BGN untuk mulai membangun sampai mengisi,” jelasnya.
Setelah persyaratan administratif dipenuhi, akan dilakukan verifikasi faktual di lapangan oleh tim BGN. Jika lolos verifikasi, maka akan diterbitkan berita acara dan perjanjian kerja sama (PKS).
"Barulah virtual account untuk pelaksanaan operasional dapur dapat diterbitkan," ujarnya.
Sementara itu, di Kota Makasssar kini sudah ada sembilan dapur MBG yang melayani pemenuhan gizi anak sekolah setiap harinya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar A Bukti Djufrie mengatakan, sejauh ini sudah ada 15 ribu siswa penerima manfaat MBG.
"Kurang lebih ada 200an sekolah, mulai dari jenjang TK, SD, SMP atau sekolah dibawah kewenangan Disdik Makassar," ucap Andi Bukti.
Dapur MBG diharapkan bisa tersebar di seluruh wilayah di Makassar.
Pembangunan Stadion
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyiapkan beberapa opsi penganggaran Stadion Untia Makassar di Kecamatan Biringkanaya.
Ada tiga opsi yang disiapkan Munafri untuk menunjang pembangunan proyek prioritas ini.
Pertama, anggaran yang 100 persen murni dari investor.
Munafri akan mempromosikan pembangunan stadion ini kepada investor.
Ia bahkan sudah menyusun rencana untuk menawarkan proyek ini kepada investor asing.
Tiga investor luar negeri menjadi target bidikannya, yakni dari Qatar, Belgia, dan Cina.
Jika investor menawarkan kerjasama sharing anggaran, maka Pemerintah Kota Makassar kata Munafri akan menyambut baik hal tersebut.
Sharing pendanaan menjadi opsi kedua untuk menyukseskan harapan masyarakat untuk memiliki stadion.
Paling tidak, Pemkot Makassar bisa membiayai anggaran pemadatan atau penimbunan lahan yang ada di Kelurahan Untia.
"Kita kasih siap dulu pematangan lahan, itu tentu harus ada keterlibatannya pemerintah daerah di situ," ucap Munafri Arifuddin diwawancara di Balaikota Makassar Jl Ahmad Yani, akhir pekan lalu.
Opsi ketiga, jika tak satupun investor yang bersedia, maka Pemkot Makassar akan mengakomodir anggaran stadion ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Kan model kerjasama itu 50:50, full investasi, full pemerintah daerah APBD," ujarnya.
Pemerintah Kota Makassar juga sudah siap menyiapkan anggaran kebutuhan dokumen perencanaan atau pra feasibility studi (FS).
Munafri memperkirakan kebutuhan anggarannya Rp2,5 miliar.
Sementara anggaran untuk konstruksinya belum dikalkulasi secara detail kata Munafri.
Hitungan kasarnya, untuk kapasitas 15 ribu kursi bisa mencapai Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.
Belum termasuk kebutuhan lainnya seperti penimbunan lahan maupun fasilitas pendukung yang lain.
"Kapasitasnya ya kalau saya sih hitung-hitungannya mungkin diangka sekitar Rp200 sampai Rp300 miliar tapi belum semua (fasilitas pendukung), makanya saya bilang harus ada detailnya dulu," jelasnya.(*)
Makassar Siap Kawal Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
SAKSI KATA: Pengakuan Dosen UNM Dr QDB Soal Dugaan Pelecehan 'Sakit Hati Saya Sudah Terakumulasi' |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Kelas Modifikasi di Honda Modif Contest 2025 Makassar |
![]() |
---|
Honda Dream Cup 2025 di Sidrap Sulsel Hadirkan 15 Kelas Balap Bergengsi |
![]() |
---|
Jaringan Mitra Halal yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.