Korupsi Chromebook di Kemendikbud
Kelebihan dan Kekurangan Chromebook, Bikin Nadiem Dalam Masalah
Korupsi Chromebook di Kemendikbud menyeret empat mantan pegawai Kemendikbudristek.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kelebihan dan kekurangan Chromebook.
Kasus dugaan korupsi Chromebook Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sedang bergulir.
Proyek Chromebook itu era Nadiem Makarim Mendikbudristek.
Korupsi Chromebook di Kemendikbud menyeret empat mantan pegawai Kemendikbudristek.
Mereka adalah stafsus Jurist Tan (JT); Konsultan Teknologi Ibrahim Arief, Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tahun 2020-2021 Mulyatsyahda (MUL), dan Direktur Sekolah Dasar Sri Wahyuningsih (SW).
Berdasarkan keterangan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Dirdik Jampidsus) Kejagung Abdul Qohar, keempatnya dianggap melakukan pemufakatan jahat dengan bersekongkol dalam pengadaan Chromebook di era Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek.
"Terhadap empat orang tersebut, malam hari ini penyidik telah memiliki barang bukti yang cukup untuk menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka," ujar Abdul Qohar saat konferensi pers, di Lobi Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta, Selasa (15/7/2025) malam, dikutip dari Kompas.com.
Nadiem pun ikut tertimpa masalah dalam kasus itu.
Nadiem didampingi pengacara, Hotman Paris sudah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek 2020-2022.
Ia keluar ruangan setelah diperiksa selama sembilan jam oleh Kejagung pada Selasa (15/7/2025).
Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, mengatakan Nadiem belum ditetapkan tersangka karena belum cukup dua alat bukti.
Kendati demikian, Qohar mengatakan pihaknya penyelidikan terkait adanya investasi dari perusahaan multinasional Google ke Gojek.
Pasalnya, ada dugaan Nadiem memperoleh keuntungan dari proyek yang merugikan negara mencapai Rp1,9 triliun tersebut.
"Apa keuntungan yang diperoleh oleh NAM (Nadiem), ini yang kami sedang dalami, penyidik fokus kesana, termasuk tadi disampaikan adanya investasi dari Google ke Gojek."
"Nanti, kalau saatnya ada dua bukti cukup, tentu akan kita rilis (hasilnya) ke teman-teman wartawan. Kenapa tadi NAM sudah diperiksa dari siang sampai malam tapi belum jadi tersangka, karena menurut kesimpulan penyidik masih perlu adanya pendalaman alat bukti," katanya dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta, Selasa malam.
Qohar pun menegaskan, penyelidikan terkait kasus ini tidak hanya berhenti pada saat ini saja, tetapi dipasitkan masih ada penyelidikan lanjutan.
"Beberapa kasus yang kita tangani tidak hanya berhenti di tahap pertama, tetapi sampai tahap kedua, dan seterusnya," tegasnya.
Lantas, apa itu sebenarnya Chromebook?
Chromebook diperkenalkan pada 2011.
Sekilas, Chromebook ini terlihat seperti biasa. Tetapi, Chromebook memiliki sistem operasi yang berbeda dari pada umumnya.
Jika biasanya menggunakan sistem operasi Windows atau Linux, Chromebook menggunakan sistem operasi Chrome OS buatan Google.
Sistem operasi Chrome OS ini mirip dengan sistem operasi Android di smartphone yang dilengkapi dengan toko aplikasi Google Play Store untuk menginstal berbagai aplikasi.
Chromebook mengandalkan ekosistem cloud milik Google yang membuat penggunanya bisa menggunakan aplikasi seperti Google Docs, Slides, Sheets, dan Drawing sebagai pengganti Microsoft Office.
Pada umumnya, Chromebook memiliki spesifikasi yang lebih rendah daripada biasa, karena memang ditujukan untuk pemakaian ringan seperti bekerja, belajar, dan hiburan.
Akan menjadi kurang maksimal apabila Chromebook ini menjalankan pekerjaan berat seperti mengedit video.
Namun, jika hanya untuk mengedit foto atau video secara dasar, Chromebook masih mampu melakoninya.
Selain itu, Chromebook juga sangat bergantung dengan koneksi internet karena memang dirancang untuk para pengguna yang banyak terhubung dengan internet.
Hal ini akan cukup merepotkan jika Chromebook digunakan di area dengan jaringan internet yang buruk atau bahkan tidak ada. Namun, Google perlahan memperbaiki kelemahan ini.
Beberapa aplikasi mulai bisa digunakan lewat Chromebook, termasuk jika sedang dalam keadaan tidak terkoneksi internet. Aplikasi itu seperti Netflix, YouTube, dan Spotify.
Terlebih lagi, alokasi penyimpanan yang digunakan memang harus terkoneksi internet karena berbasis cloud, bukan penyimpanan lokal.
Hardware
Dilansir dari KompasTekno, sebagian besar Chromebook menggunakan penyimpanan jenis MultiMedia Card (eMMC), yakni penyimpanan flash seperti solid-state drive (SSD).
Bedanya, SSD memiliki kinerja yang jauh lebih unggul, lebih cepat dan tersedia dalam ukuran yang jauh lebih besar dibanding eMMC.
Ukuran penyimpanan Chromebook lebih mirip dengan penyimpanan smartphone, misalnya kapasitas 16 GB, 32 GB, atau 64 GB.
Cukup atau tidaknya kapasitas penyimpanan Chromebook bergantung pada seberapa banyak file dan aplikasi yang tersimpan.
Biasanya, Chromebook memiliki slot microSD untuk memperluas ruang penyimpanan.
Tapi, pengguna juga bisa memilih menyimpan file di dalam cloud untuk menghemat konsumsi memori internal.
Sementara , memiliki ruang penyimpanan SSD dengan kapasitas mulai dari 128 GB hingga 4 TB.
Selain SSD, tidak sedikit yang juga masih menggunakan hard-disk drive (HDD).
Duduk Perkara
Dugaan kasus korupsi pengadaan di Kemendikbudristek pada 2020-2022 dengan total anggaran Rp9,3 triliun kini menjadi sorotan.
tersebut ditujukan untuk siswa PAUD, SD, SMP, dan SMA, termasuk di daerah 3T.
Keempat tersangka diduga menyalahgunakan wewenang dengan membuat petunjuk pelaksanaan (juklak) yang mengarahkan pengadaan ke produk Chrome OS atau Chromebook, padahal kajian awal Kemendikbudristek menunjukkan kelemahan Chrome OS dan dinilai tidak efektif di Indonesia.
Jurist Tan, Staf Khusus Nadiem (yang tidak berwenang dalam perencanaan pengadaan), diduga melobi tiga tersangka lain yakni, Ibrahim Arief, Mulyatsyahda, dan Sri Wahyuningsih, untuk menggunakan Chrome OS.
Sri Wahyuningsih, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, diduga memerintahkan penggunaan Chrome OS dan membuat juklak 2021 untuk pengadaan berbasis Chrome OS.
Mulyatsyahda, Dirjen PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek 2020-2021, juga membuat petunjuk teknis yang mengarahkan penggunaan Chrome OS pada 2021-2022.
"Bahwa dalam pelaksanaannya pengadaan TIK di Kemendikbudristek Tahun 2020 sampai dengan 2022 yang bersumber dari dana APBN Satuan Pendidikan Kemendikbudristek dan dana DAK yang seluruhnya berjumlah Rp9.307.645.245.000 dengan jumlah sebanyak 1.200.000 unit Chromebook yang semuanya diperintahkan oleh NAM (Nadiem Anwar Makarim) menggunakan pengadaan lengkap dengan software Chrome OS," kata Abdul Qohar.
"Chrome OS tersebut dalam penggunanya untuk guru dan siswa tidak dapat digunakan secara optimal karena ChromeOS sulit digunakan khususnya bagi guru dan siswa pelajar," tambahnya.
Kasus ini menyebabkan kerugian negara hingga Rp1,98 triliun. Meskipun 1,2 juta unit Chromebook telah disebar ke seluruh Indonesia, termasuk daerah 3T, penggunaannya tidak maksimal.
"() tidak dapat digunakan secara optimal karena Chrome OS (Operating System) sulit digunakan, khususnya bagi guru dan siswa pelajar," ungkap Abdul Qohar.
Kelebihan dan kekurangan Chromebook
Kelebihan Chromebook
1. Harga Terjangkau
Chromebook umumnya lebih murah dibandingkan Windows atau MacBook karena spesifikasinya lebih ringan dan sistem operasinya (Chrome OS) lebih hemat sumber daya.
2. Cepat dan Ringan
Proses booting sangat cepat (biasanya di bawah 10 detik).
Sistem operasi Chrome OS sangat ringan dan tidak membutuhkan spesifikasi tinggi.
3. Aman dari Virus
Chrome OS punya sistem keamanan built-in, sandboxing, dan pembaruan otomatis. Risiko terkena virus sangat kecil.
4. Cocok untuk Penggunaan Ringan & Cloud-Based
Ideal untuk pelajar, pekerja kantoran, atau pengguna yang sering memakai Google Workspace (Docs, Sheets, Drive).
Data tersimpan di cloud, memudahkan akses dari mana saja.
5. Baterai Awet
Chromebook dikenal memiliki daya tahan baterai yang lama, bisa 8–12 jam tergantung model.
6. Integrasi dengan Android & Google Play Store
Banyak model Chromebook mendukung aplikasi Android, sehingga bisa menjalankan berbagai aplikasi mobile langsung di .
Kekurangan Chromebook
1. Ketergantungan pada Internet
Chromebook paling optimal digunakan saat terhubung ke internet. Fitur offline ada, tapi terbatas.
2. Tidak Kompatibel dengan Software Desktop Populer
Tidak bisa menjalankan software seperti:
-Microsoft Office versi penuh (hanya versi web atau Android)
-Adobe Photoshop versi desktop
-AutoCAD, CorelDRAW, dll
3. Kapasitas Penyimpanan Kecil
Karena mengandalkan cloud, memori internal biasanya hanya 32–64 GB.
4. Kurang Cocok untuk Gaming dan Editing Berat
Tidak mendukung game berat, software editing video/foto profesional, atau multitasking yang menuntut kinerja tinggi.
5. Masih Terbatas untuk Profesi Tertentu
Kurang cocok untuk profesi yang mengandalkan software khusus (desainer grafis, video editor, arsitek, dll).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Apa Itu Chromebook? Diduga Dikorupsi Eks Pegawai Kemendikbudristek Era Nadiem Makarim
Koneksi Internet Jadi Tantangan Penggunaan Chromebook di SMP Bone Sulsel |
![]() |
---|
Kepala SMPN 1 Binamu Jeneponto Akui Chromebook Bermanfaat untuk Siswa |
![]() |
---|
Guru SD di Maros Ungkap Ribetnya Gunakan Chromebook Pembagian Kemendikbud |
![]() |
---|
Ratusan Laptop Chromebook Ditumpuk di Tempat Service Komputer di Bulukumba |
![]() |
---|
Berapa Harga Chromebook? Ramai Dibahas Diduga Dikorupsi Eks Pegawai Kemendikbud |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.