UNM
Wafat Sebelum Dikukuhkan, AI Hadirkan Suara Prof Arsad Bahri di Pengukuhan Guru Besar
UNM tayangkan orasi ilmiah Prof Arsad Bahri melalui video AI saat dikukuhkan Profesor. Orasi menyentuh, hadiri keluarga dan sivitas.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Rektor UNM Karta Jayadi juga merasakan hal sama.
Namun dalam forum resmi ini ia berharap keluarga bisa melapangkan hatinya dan mengikhlaskan kepergian almarhum
Meski telah tiada, namun ilmu Prof Arsyad tetap melekat, ilmu itu abadi, kata Prof Karta.
"Prof Arsad boleh meninggalkan kita tapi ilmu yang diberikan tetap akan mendapatkan manfaat. Tetap menjadi model bagaimana pengetahuan dijalankan dengan baik, dia akan terus menerima amal jariyah," ucap Rektor UNM Kartajayadi.
"Kita harus hargai sosoknya, insyaallah almarhum senantiasa tercurah amalan ibadahnya. Prof Arsad irit bicara tapi langsung case berdasarkan problem solving. Beliau meninggal dalam usai 41 tahun," sambungnya.
Selain Prof Arsad Bahri, UNM juga mengukuhkan tiga guru besar lainnya.
Ialah Prof Muhammad Abdy, Profesor Bidang Ilmu Matematika, Prof Adnan, Profesor Bidang Pendidikan Biologi, serta Prof Muhiddin Palennari, (Profesor Bidang Pendidikan Biologi.
Prof Muhammad Abdy merupakan Rektor Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).
Dalam pengukuhannya, ia menyampaikan orasi berjudul Analisis Sinyal Elektroensefalografi (EEG) Penderita Epilepsi Dengan Pendekatan Matematika Dan Statistik.
Ia menyampaikan, analisis sinyal EEG penderita epilepsi melalui pendekatan matematika dan statistika memberikan kontribusi yang sangat penting dalam memahami pola aktivitas otak yang kompleks dan dinamis.
Pendekatan ini memungkinkan identifikasi pola kejang yang tidak tampak secara visual biasa dan memperkuat dasar teoritis dalam deteksi dini kejang.
Kombinasi metode statistik dengan algoritma pembelajaran mesin juga memperluas cakupan diagnostik menjadi lebih akurat, cepat, dan bersifat individual.
Dengan demikian, pendekatan matematika dan statistika tidak hanya meningkatkan kualitas interpretasi data EEG, tetapi juga menjadi landasan ilmiah dalam pengembangan sistem diagnostik modern yang mendukung pengobatan epilepsi secara lebih presisi dan efektif.
"Semoga uraian ini dapat menginspirasi kita semua untuk terus menemukan solusi terhadap permasalahan analisis signal EEG pada penderita epilepsi," harapnya.
Selanjutnya, Guru Besar Jurusan Biologi, Prof Muhiddin menyampaikan pidato terkait Metakognisi di Era Artificial Intelligence (AI) Memberdayakan Strategi Aktual dan Efektif pada Pembelajaran Biologi.
Doktor QDB Bawa Mahasiswa Jadi Wisudawan Terbaik Kini Disanksi Tak Bisa Membimbing |
![]() |
---|
Rektor UNM Karta Jayadi Bantah Tuduhan Pelecehan, Sentil Laporan Muncul Akibat Pergantian Jabatan |
![]() |
---|
Daftar Pejabat Baru UNM, Eks Wapimred Koran Profesi Dr Supriadi Torro Jadi Dekan FIS-H |
![]() |
---|
Tiga Dosen UNM Latih 'Mama Muda' Ciptakan Souvenir Khas Bantimurung |
![]() |
---|
Transformasi Maskot PMB UNM, Dari Figur Sangar ke Futuristik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.