Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Termasuk Dedi Mulyadi, Ini Daftar Gubernur Disebut Tidak Akur dengan Wakilnya

Terbaru Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel) Hellyana mencurahkan kegelisahannya mengenai hubungan retak dengan Gubernur Hidayat Arsani

Kolase Tribun-timur.com
MEMANAS - Dedi Mulyadi (tengah), Erwan Setiawan (kiri) dan Herman (kanan). Duduk perkara hubungan Wagub Erwan Setiawan dengan Sekda Jawa Barat memanas, Dedi Mulyadi bela anak buah. (kolase Kompas dan Tribun) 

Diketahui, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil Pilkada serentak 2024. Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan ini memperoleh suara terbanyak dengan total 14.130.192 suara atau 62,22 persen dari suara sah.

Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan didukung 14 partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). Lima di Antara adalah partai pemilik kursi di DPRD Jabar, yaitu Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Gubernur Maluku dan Wakil Gubernur Maluku Tegang

Serupa, di Indonesia timur juga ada hubungan yang memanas. Gubernur dan Wakil Gubernur Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath juga retak. Awalnya terjadi keretakan saat Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dan Ketua Tim Pemenangan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Said Assagaff memanas.

Penyebab keretakan tersebut disebut-sebut dipicu terkait pemilihan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku. Hendrik dikabarkan mengusung jagoannya Muhammad Reza Mony sebagai calon ketua.

Sedangkan Said Assagaf juga mengusung anaknya Dandy Assagaff untuk maju bertarung sebagai bakal calon ketua HIPMI Maluku.

Hendrik Lewerissa merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Maluku. Sedangkan Abdullah Vanath adalah mantan bupati Kabupaten Seram Bagian Timur selama dua periode. Keduanya diusung oleh koalisi Partai Gerindra, Perindo, dan PPP.

Abdul Wahid dan SF Hariyanto Memanas

Keretakan hubungan kepala daerah juga terjadi di Riau. Hubungan antara Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto juga retak.

Pemicunya adalah terkait mulai dilakukannya pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2024.

Spekulasi tersebut semakin menguat karena SF Hariyanto kerap tidak hadir dalam beberapa agenda penting Pemerintah Provinsi Riau. Bahkan agenda yang seharusnya dihadiri kerap diwakilkan kepada Pj Sekda atau Asisten Setdaprov Riau.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau secara resmi menetapkan pasangan Abdul Wahid-SF Hariyanto sebagai pemenang Pilkada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2024. Duet Abdul Wahid dan SF Hariyanto diusung PDI Perjuangan dan PKB.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved