Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Beras Volume 5 Kg Tak Sesuai Takaran Beredar di Pasaran, Mentan Ungkap Kerugian Capai Rp100 Triliun

Hal itu dibongkar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman setelah ditemukan 212 merk yang mengambil keuntungan.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
HARGA BERAS - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan temuan 212 merk beras yang mengambil keuntungan dari praktik curang penjualan tak sesuai standar, Sabtu (12/7/2025). 

Terutama jika ada pengecer yang menjual di atas harga eceran tertinggi, yakni Rp12.500 per kilogram.

"Harga jual beras SPHP paling tinggi Rp12.500 per kilogram, tidak boleh lebih dari itu. Karena itu, DPRD mengajak semua pihak untuk mengawasi pendistribusian hingga penjualan beras SPHP ini. Jangan sampai ada yang jual di atas harga yang telah ditentukan," katanya.

Ia juga menyampaikan, setelah surat perintah diterbitkan oleh Bapanas, Bulog Parepare menyatakan siap menyalurkan beras SPHP.

"Kami sudah komunikasi dengan pimpinan Bulog Parepare dan mereka siap menyalurkan beras SPHP setelah Bapanas keluarkan surat perintah. Jadi kami minta masyarakat tenang, harga beras di pasaran akan kembali stabil," tandasnya.

 Warga Menjerit Harga Beras Melonjak

Warga di Kota Parepare mulai mengeluhkan harga beras yang terus naik.

Harga beras medium kini mencapai Rp15.500 per kilogram, sedangkan jenis premium tembus Rp16.500 hingga Rp17.000 per kilogram.

Padahal sebelumnya hanya di kisaran Rp13.000 hingga Rp13.500 per kilogram.

"Kelewatan sekali mi mahalnya, tersiksa kita kalau begini," keluh Widya, salah seorang warga.

Widya mengaku keluarganya biasa mengonsumsi beras 5–8 kilogram per bulan. Namun karena mahal, ia terpaksa membeli sedikit-sedikit.

"Berapa di', sekitar 5-8 kilo. Kalau mahal begini terpaksa beli sedikit-sedikit dulu, 2 kilo begitu, karena kita mau beli bahan makanan lain juga," ucapnya.

"Iya, tidak bisa juga dikurangi (konsumsi beras) karena seperti tidak makan kalau tidak ada nasi," tambahnya.

 Pemkot Masih Tunggu Bulog

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Parepare, Muhammad Idris, mengatakan pihaknya belum dapat bertindak banyak.

"Kita belum punya mekanisme penetrasi pasar karena terkait beras itu Bulog sepenuhnya. Kita selama 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved