Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

Terungkap Alasan Pelibatan TNI dalam Pemilihan Ketua RT di Makassar

Sebanyak 4.965 Ketua RT dan 992 Ketua RW di seluruh kota akan dipilih langsung oleh masyarakat melalui proses pemungutan suara.

Editor: Saldy Irawan
Tribun Jambi
Ilustrasi TNI. Pemilihan Ketua RT di Makassar bakal libatkan TNI dan Polri 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Pemerintah Kota Makassar bersiap menggelar pemilihan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) secara serentak pada Agustus atau September 2025 mendatang. 

Sebanyak 4.965 Ketua RT dan 992 Ketua RW di seluruh kota akan dipilih langsung oleh masyarakat melalui proses pemungutan suara.

Pemilihan menggunakan skema satu Kartu Keluarga (KK) satu suara. 

Di Kecamatan Biringkanaya, salah satu wilayah dengan jumlah pemilih dan cakupan kelurahan yang cukup luas, persiapan terus dimatangkan. 

Camat Biringkanaya, Juliaman, menegaskan bahwa aspek keamanan menjadi salah satu fokus utama dalam menyukseskan pelaksanaan kontestasi ini.

Ia menyatakan, pihaknya akan melibatkan unsur TNI dan Polri secara langsung, serta menurunkan dukungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM), dan anggota Linmas di setiap kelurahan.

"Pengamanan pasti dilibatkan dari berbagai pihak. Ada Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, FKPM, dan Linmas. Kami ingin memastikan pemilihan berlangsung aman, tertib, dan tanpa ada gangguan," ujar Juliaman, Kamis (10/7). 

Menurut Juliaman, pelibatan aparat keamanan menjadi penting mengingat pemilihan kali ini bersifat langsung dan serentak, sehingga berpotensi menimbulkan gesekan di tingkat warga jika tidak diantisipasi sejak awal.

“Kami tidak ingin ada konflik sosial di tengah masyarakat. Maka koordinasi pengamanan sejak dini dilakukan bersama pihak TNI dan Polri. Kami juga sudah menyampaikan kepada para lurah untuk memperkuat komunikasi dengan tokoh masyarakat dan warga,” jelasnya.

Di Kecamatan Biringkanaya sendiri, pemilihan RT/RW akan digelar di 110 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh kelurahan. Setiap TPS diproyeksikan akan mengakomodasi proses pemilihan secara transparan dan demokratis.

Sementara itu, terkait kebutuhan anggaran pelaksanaan, Juliaman menyebut masih dalam proses pengajuan ke Bagian Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Pemkot Makassar.

“Anggaran masih sementara diajukan. Kami belum tahu pasti jumlah total yang akan dikucurkan, itu nanti BPM yang akan menyampaikan,” katanya.

Lebih lanjut, Juliaman berharap pemilihan ini bisa menjadi momentum memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pemerintahan tingkat bawah. 

Menurutnya, Ketua RT dan RW yang ideal adalah sosok yang dikenal masyarakat, memiliki kharisma, dan mampu mendorong partisipasi warga dalam pembangunan lingkungan.

“Ketua RT dan RW bukan hanya pelengkap struktur. Mereka adalah ujung tombak pemerintah di lapangan. Maka yang dipilih harus benar-benar punya pengaruh positif dan bisa menyukseskan program Pemkot Makassar,” tegasnya.

Antusiasme terhadap pemilihan ini juga datang dari warga. Salah satunya adalah Yusuf, pemuda asal Kelurahan Paccerakang Biringkanaya. 

Ia menyambut baik wacana pemilihan RT/RW secara langsung.

“Bagus kalau masyarakat yang pilih sendiri. Biasanya RT atau RW diganti diam-diam, tiba-tiba sudah berubah tanpa tahu siapa,” ucapnya.

Ia menyebut di wilayahnya kerap terjadi tindakan kriminal, termasuk peredaran narkoba.

“Kadang malam-malam ada tempelan narkoba diselipkan di batu. Kampung ini rawan. Makanya perlu ada pos ronda dan tokoh lingkungan yang aktif menjaga,” katanya.(dri)

Segera Sosialisasikan ke Warga 

PEMERINTAH kecamatan diminta untuk mulai melaksanakan sosialisasi terkait Pemilihan RT/RW.
Sekretaris Daerah Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda menyampaikan, meski belum ada jadwal pasti, tetapi pemberitahuan kepada masyarakat terkait rencana Pemilihan RT/RW harus segera disampaikan. 

Syarat atau kriteria umum calon Ketua RT/RW juga sudah seharusnya dibocorkan kepada masyarakat. 

Tujuannya agar ada persiapan matang sebelum ikut dalam pesta demokrasi RT/RW.

"Kita sampaikan kepada teman-teman camat untuk segera mensosialisasikan ini. Camat mensosialisasikan siapa saja figur-figurnya yang mau maju, bagaimana aturannya, kan sudah ada draftnya. Saya kira teman-teman camat lebih tahu," ucap Zulkifly Nanda di Balaikota. 

Terkait jadwal pemilihan kata Zulkifly menunggu keputusan wali kota.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved