Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

RT/RW Penentu! Pemkot Makassar Desak Bantuan untuk Warga Miskin Bukan karena Kedekatan

Di Kota Makassar, mereka memegang peranan penting dalam mendata warga miskin dan memastikan bantuan sosial dari pemerintah tepat sasaran.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Kepala Bappeda Makassar Dahyal 

TRIBUN-TIMUR.COM - Peran RT dan RW di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penghubung antara warga dan kelurahan.

Di Kota Makassar, mereka memegang peranan penting dalam mendata warga miskin dan memastikan bantuan sosial dari pemerintah tepat sasaran.

Pemerintah Kota Makassar mencatat sebanyak 79,53 ribu warga masuk dalam kategori miskin pada tahun 2024.

Angka ini mengalami penurunan tipis dibanding tahun sebelumnya, yakni 80,32 ribu jiwa pada 2023. 

Meski turun, angka ini tetap menjadi perhatian serius pemerintah kota.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Dahyal, dinamika ekonomi masyarakat menyebabkan data kemiskinan terus berubah dari tahun ke tahun.

Ada warga yang berhasil keluar dari kemiskinan, namun ada pula yang justru mengalami penurunan kesejahteraan.

“Karena itu, pendataan masyarakat miskin tidak bisa dilakukan satu kali saja. Harus diperbarui secara berkala, dan yang paling tahu kondisi warga adalah RT dan RW,” ujar Dahyal saat diwawancarai, Selasa (19/8/2025).

Ia menjelaskan bahwa data kemiskinan Kota Makassar kini telah terintegrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) milik Kementerian Sosial.

Data ini menjadi dasar dalam pemberian berbagai program bantuan sosial seperti PKH, BPNT, dan bantuan tunai lainnya.

Proses pemutakhiran data biasanya melibatkan RT/RW sebagai ujung tombak.

Masyarakat yang mengalami perubahan kondisi ekonomi baik menjadi lebih baik maupun memburuk dapat melaporkan langsung kepada RT/RW setempat.

Namun demikian, Dahyal menekankan bahwa RT/RW tidak boleh hanya menunggu laporan.

Mereka harus aktif memantau kondisi sosial-ekonomi warganya. 

“Kadang ada warga yang malu atau enggan melapor, padahal sebenarnya sangat layak menerima bantuan,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved