Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PT Huadi 'Dikepung' Gegara Polusi dan Pemecatan Massal, Picu Amarah Buruh di Bantaeng

Mereka menuntut industri pengolahan nikel di Bantaeng PT Huady Nickel Alloy Indonesia.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
Aktivis yang tergabung dalam Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi bersama Federasi Serikat Perjuangan Buruh Indonesia melakukan aksi unjuk rasa, di depan Kantor DPRD Bantaeng, Rabu (9/7/2025). Mereka desak PT Huadi untuk membatalkan melakukan PHK kepada 350 karyawan 

Kaum emmak-emmak protes karena atap sengnya terdampak debu asap PT Huadi.

Warga memvideo dirinya lalu menunjukkan atap sengnya sedang berkarat dan bocor.

Para warga kehujanan dan cahaya matahari tembus di dalam ruangan rumah.

Penyebabnya dampak limbah dari pabrik PT Huadi.

Kaum emmak-emmak mengadu ke DPRD dan Bupati Bantaeng agar ada perhatiannya.

Lokasi PT Huadi merupakan lahan tandus yang telah dibebaskan tahun 2015 lalu yang ditempati saat ini.

Namun limbah industri itu tak hanya berdampak pada masyarakat sekitar industri di Pajjukukang, Bantaeng.

Namun dampak pencemaran udara berupa bau asap menyengat sampai di Ibukota Kabupaten Bulukumba.

" Apalagi kalau sudah musim mekarau, baunya sampai di sini," kata Musdalifa warga Puri, Desa Polewali.

Ia mewakili ribuan masyarakat Bulukumba yang terdampak agar PT Huadi mengolah limbah pabrik agar tidak berdampak ke warga.

Sebab asap tersebut dapat merusak saluran pernafasan masyarakat. 


Dikonfirmasi Humas PT Huadi, Dedi oleh TribunBulukumba.Com, atas aspirasi para pejuang buruh, namun sampai saat ini belum ada jawaban terkait aksi warga tersebut. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved