Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UIN Alauddin

Dua Putra Soppeng Raih Gelar Profesor di UIN Alauddin Setahun Terakhir, Sama-sama Alumni DDI Pattojo

Hasyim Haddade guru besar ke-11 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar.

Editor: Sudirman
Ist
GURU BESAR - Prof Hasyim Haddade dan Prof Andi Aderus. Dua guru besar asal Kabupaten Soppeng meraih gelar profesor di UIN Alauddin, Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua putra Soppeng meraih guru besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, setahun terakhir.

Keduanya Prof Hasyim Haddade dan Prof Andi Aderus.

Menariknya, keduanya sama-sama alumni DDI Pattojo, Soppeng.

Hasyim Haddade dikukuhkan menjadi guru besar UIN Alauddin pada 17 Juli 2024.

Ia guru besar Ilmu Pendidikan Islam.

Baca juga: Guru Besar UIN Alauddin Prof Hasyim Haddade Ulas Kurikulum Pendidikan Islam di IAIN Ternate

Hasyim Haddade guru besar ke-11 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar.

Saat ini, Hasyim Haddade, menjabat sebagai Wakil Direktur (Wadir) Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar.

Sebelum menjabat sebagai Wadir, Hasyim Haddade pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.

Hasyim Haddade juga pernah mengemban amanah sebagai Wadek 3 Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Alauddin Makassar.

 Alumni Yasrib Soppeng meraih gelar tertinggi dalam dunia akademik di usia 49 tahun.

Hasyim Haddade lahir di Kabupaten Soppeng 5 Mei 1975.

Ia menyelesaikan pendidikan di MIS DDI Coppeng-Coppeng 1987.

Kemudian melanjutkan pendidikan di MTs Yasrib Soppeng dan selesai tahun 1990.

Setelah MTs Yasrib, Hasyim Haddade melanjutkan pendidikan ke MAS DDI Pattojo dan tamat 1993.

Hasyim Haddade kemudian melanjutkan pendidikan di UIN Alauddin Makassar S 1 hingga S3.

Sementara Prof Andi Aderus dikukuhkan menjadi guru besar UIN Alauddin setahun setelah Prof Hasyim Haddade.

Pengukuhan Andi Aderus pada 9 Juli 2025.

Andi Aderus menjabat Wakil Rektor II UIN Alauddin, Makassar.

Puluhan karangan bunga berjejer menghiasi kampus UIN Alauddin.

Andi Aderus resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teologi Washatiyah.

Prof Andi Aderus menyoroti kondisi ketidakadilan global dan pentingnya pendekatan keagamaan yang moderat.

"Saat ini kehidupan dunia internasional banyak terjadi ketidakadilan, karena kekuatan besar tidak berada di tangan orang-orang atau bangsa yang berpaham washatiyah," ucapnya.

Saat ini masyarakat cenderung mudah menghakimi sesama atas dasar perbedaan pemahaman agama, seperti mudah menuduh orang lain sesat, bid'ah, atau takfir.

"Di sinilah pentingnya mengembangkan pemikiran washatiyah," ujarnya.

Menurutnya, pendekatan washatiyah (moderasi) adalah bentuk kontribusi nyata dalam pendidikan Islam, khususnya di UIN Alauddin Makassar.

"Saya sangat bahagia karena bisa membantu institusi ini menjadi lebih maju melalui gagasan akademik," ucap Prof. Andi.

Pesan untuk Akademisi dan Harapan untuk Indonesia

Kepada para akademisi, ia berpesan agar tidak berhenti menulis dan menyebarkan gagasan.

"Ikuti prosesnya dengan baik, rajin menulis, dan sebarkan ide," pesannya.

Ia juga menekankan pentingnya hidup damai dan menjauhi konflik.

"Kita butuh kedamaian, bukan saling gontok-gontokan. Perselisihan hanya akan melemahkan kita. Mari ambil sisi persamaan dan bergerak bersama ke depan," tuturnya.

Ia juga berharap, agar Indonesia dapat menjadi negeri yang maju dan damai.

"Negeri kita dapat damai maju, dan kita mulai dari UIN Alauddin Makassar,"harapnya.

Profil Dua Guru Besar Asal Soppeng:

Nama : Prof. Hasyim Haddade M.Ag.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Unit Kerja : Prodi Ilmu Al-quran dan Tafsir

Pendidikan:

S3 UIN Alauddin Makassar

S2 UIN Alauddin Makassar

S1 Institut Agama Islam Negeri Alauddin

SMU MAS DDI Pattojo

SMP M.Ts. Yasrib Soppeng

MI MIS DDI Coppeng-Coppeng

Nama : Prof. Dr. H. Andi Aderus

Tempat & Tanggal Lahir: Soppeng, 5 Maret 1970

Orang Tua: Almarhum Andi Banua Pasingringi & Almarhumah Juhera Macca

Anak Ke: Bungsu dari 10 bersaudara

Istri: Dr. Hj. Siti Asika Usman

Anak: Andi Fadil dan Andi Faris

Riwayat Pendidikan:

SD Pattojo

Madrasah Tsanawiyah Pattojo

Aliyah DDI Pattojo

STAI DDI Parepare

Universitas Al-Azhar, Kairo

Universitas Kairo

UIN Alauddin Makassar

Karier:

Dosen sejak 2003 di Fakultas Tarbiyah, UIN Alauddin Makassar

Berpindah ke Fakultas Dakwah dan Komunikasi, lalu ke Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik

Pernah menjadi dosen tamu di Brunei Darussalam

Wakil Direktur Pascasarjana UIN Alauddin (2019–2023)

Saat ini menjabat Wakil Rektor Bidang AUPK

Organisasi:

Ketua PW DDI Sulsel

Ketua ICATT

Wakil Rais Syuriah PWNU Sulsel

Sekretaris MUI Sulsel

Pimpinan Pondok Pesantren DDI Pattojo

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved