4.480 Siswa SD-SMP di Parepare Dapat Seragam Gratis Senilai Rp5 Miliar, 1 Orang Setara Rp1,2 Juta

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Parepare, Sulawesi Selatan, akan menyalurkan seragam gratis kepada siswa SD dan SMP pada hari pertama masuk sekolah, Senin, 14 Juli 2025.

Sebanyak 4.480 siswa akan menerima paket seragam dari Pemkot Parepare.

Paket tersebut berisi seragam merah putih, seragam pramuka, seragam olahraga, baju batik, sepatu, dan tas.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Makmur.

Ia mengatakan, pihaknya menargetkan seragam sudah tiba di Parepare pada Jumat, 11 Juli 2025.

“Tanggal 11 itu barang sudah ada di Parepare. Insyaallah kita bagikan di hari pertama masuk sekolah, tanggal 14 Juli,” katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (8/7/2025).

Makmur menyebutkan, total penerima bantuan terdiri dari 2.290 siswa SD.

Sementara siswa SMP sebanyak 2.190 orang. 

Ia merinci, nilai paket seragam untuk satu siswa SD setara dengan Rp1 juta. 

Sedangkan untuk siswa SMP sekitar Rp1,2 juta.

Total anggaran disiapkan untuk pengadaan seragam tersebut diperkirakan mencapai Rp5 miliar.

“Kurang lebih anggarannya Rp5 miliar,” ungkapnya.

Makmur juga mengimbau orang tua siswa agar tidak khawatir terkait seragam sekolah.

Menurutnya, pihak sekolah akan membagikan seragam gratis pada hari pertama.

Seluruh kepala sekolah telah diinstruksikan terkait teknis pembagian.

“Ini nanti sudah terkemas per sekolah, berdasarkan hasil SPMB dan ukuran siswa."

"Kepala sekolah yang akan bagikan saat hari pertama masuk,” ucapnya.

Pihaknya juga sudah minta sekolah agar memperbolehkan siswa memakai seragam lamanya di hari pertama.

"Kalau siswa SMP bisa pakai seragam SD-nya dulu. Jadi orang tua tidak perlu khawatir,” jelas Makmur.

Salah satu orang tua siswa, Fitri, mengaku belum membeli seragam untuk anaknya yang akan masuk SMP.

Mendengar informasi seragam gratis akan dibagikan di hari pertama, ia merasa tenang.

“Masa, di hari pertama? Alhamdulillah, soalnya belum ada ini dibeli baju sekolah, baru buku tulis."

"Karena jangan sampai kita beli, eh ada yang gratis toh. Tenang kita kalau ada kabar begitu,” tandasnya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Rachmat Ariadi