Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

RS Regional di Luwu

Rp250 Miliar Dianggarkan Pemprov Sulsel untuk Pembangunan RS Regional di Luwu

Pemprov Sulsel anggarkan Rp250 miliar untuk bangun RS Regional di Luwu, jadi prioritas 2025. Lokasi di Bua, mulai dibangun tahun ini.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-Timur.com/renaldi cahyadi
RS REGIONAL - Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, saat ditemui di Rujab Gubernur Sulsel, Jl SUngai Tangka, Kota Makassar, beberapa waktu lalu. Pemprov Sulsel anggarkan Rp250 miliar untuk pembangunan RS di Luwu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelontorkan anggaran sebesar Rp250 miliar untuk membangun Rumah Sakit (RS) Regional di Kabupaten Luwu.

Pembangunan RS tersebut menjadi salah satu program prioritas akan direalisasikan tahun ini.

Anggaran dialokasikan untuk pembangunan fasilitas kesehatan modern di kawasan Bua, Kabupaten Luwu.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan Pemprov Sulsel telah menerima hibah lahan dari Kabupaten Luwu. Lahan itu menjadi salah satu opsi lokasi pembangunan RS Regional di kawasan Bua yang saat ini sedang dalam proses feasibility study (FS) dan detail engineering design (DED).

“Insyaallah proses pembangunan fisiknya akan dimulai pada tahun ini,” katanya, Jumat (4/7/2025).

Selain sektor kesehatan, kata Andi Sudirman, Pemprov Sulsel juga menganggarkan Rp18 miliar untuk melanjutkan proses pembebasan lahan pembangunan bandara.

Bandara itu dirancang untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Luwu Raya.

Plt Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, Reza, menyampaikan bahwa peningkatan kualitas layanan kesehatan harus terus didorong, terutama dari sisi sarana dan prasarana.

“Salah satu alokasi terbesar juga difokuskan untuk intervensi stunting dan gizi buruk,” ujarnya.

Program tersebut mencakup pemberian asupan gizi langsung kepada balita yang teridentifikasi mengalami stunting dan gizi buruk.

“Juga layanan kesehatan ibu dan anak, serta edukasi kesehatan yang menyentuh langsung ke masyarakat,” tambah Reza.

Penambahan klinik juga diperlukan untuk menjangkau daerah-daerah tertinggal di Sulsel.

“Dukungan juga diberikan melalui pengadaan layanan berbasis panggilan care center yang tersedia di 24 kabupaten/kota, serta layanan kesehatan bergerak di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar),” jelasnya.

“Serta penambahan pelayanan dasar di klinik kesehatan kantor-kantor pemerintah provinsi,” lanjut Reza. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved