Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5.000 Orang Ikut Kirab Budaya Gau Maraja di Maros, Dari Sidrap, Luwu Timur Hingga Jepang

Peserta kirab mengenakan beragam pakaian adat dari berbagai daerah, memperlihatkan kekayaan budaya Nusantara yang begitu berwarna.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Nurul Hidayah
KIRAB BUDAYA - Pasukan berkuda ikut meramaikan Kirab Budaya Gau Maraja dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-66 Kabupaten Maros, Jumat (4/7/2025). 

 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Sekitar 5.000 orang memadati jalanan Maros untuk mengikuti Kirab Budaya Gau Maraja dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-66 Kabupaten Maros, Jumat (4/7/2025).

Peserta kirab mengenakan beragam pakaian adat dari berbagai daerah, memperlihatkan kekayaan budaya Nusantara yang begitu berwarna.

Mereka berjalan kaki sejauh hampir tiga kilometer, mulai dari Rumah Jabatan Bupati Maros hingga ke Lapangan Pallantikang.

Bupati Maros, Chaidir Syam, bersama Wakil Bupati, Murtazim Mansyur, turut berjalan kaki bersama para peserta.

Chaidir mengatakan kirab ini menjadi momentum penting untuk mempererat persatuan dan menjaga kekayaan budaya lokal maupun nasional.

“Jadi Kirab ini adalah rangkaian Gau Maraja memperingati HUT ke-66 Maros. Hampir seluruh lembaga adat, kekaraengan, serta perwakilan dari 14 kecamatan ikut meramaikan kirab ini,” ujarnya.

Baca juga: Gau Maraja Leang-leang Dibuka Fadli Zon, Suguhkan Pameran Budaya hingga Instalasi Cahaya

Ia juga menyebut hadirnya peserta dari berbagai daerah menjadi bukti Maros kini menjadi ruang temu budaya yang terbuka.

“Ada kerukunan keluarga Melayu, peserta dari Jepang, serta perwakilan dari Sidrap, Bone, hingga Luwu Timur,” jelas mantan Ketua DPRD Maros itu.

Tidak hanya kirab, Gau Maraja juga dimeriahkan dengan Pameran Bilah Pusaka.

Salah satu bilah pusaka yang menarik perhatian adalah koleksi milik Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Pengunjung juga bisa menyaksikan berbagai bilah pusaka dari kerajaan-kerajaan Nusantara, termasuk yang berasal dari Ternate dan Buton.

Tak kalah menarik, Gau Maraja 2025 juga menghadirkan Simposium Internasional yang diikuti 540 peserta dari 12 negara.

Simposium ini menghadirkan peneliti dari Australia yang dikenal sebagai penemu sejumlah situs purba di kawasan Leang-leang.

Mereka berbagi temuan terbaru terkait warisan budaya prasejarah yang ada di Sulawesi Selatan.

Chaidir menyebutkannkehadiran para peneliti dunia menunjukkan Maros punya daya tarik global di bidang kebudayaan.

Salah satu peserta asal Kabupaten Sidrap, Ruslan, mengaku terkesan dengan semangat kebersamaan dalam kirab budaya ini.

“Kami bangga bisa ikut serta. Ini bukan sekadar pawai, tapi bentuk kecintaan pada budaya sendiri,” ucapnya usai kirab.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved