Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sekolah Rakyat Sulsel

15 Sekolah Rakyat di Sulsel Akan Tampung 1.750 Siswa, Launching 14 Juli

Sebanyak 15 Sekolah Rakyat di Sulsel siap tampung 1.750 siswa dari keluarga miskin. Launching serentak digelar pada 14 Juli 2025.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Renaldi/Tribun Timur
SEKOLAH RAKYAT – Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal, saat ditemui di Kantor Dinsos Sulsel, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Selasa (1/7/2025). Malik menyebut Sekolah Rakyat akan launching secara serentak pada 14 Juli mendatang. 

Di Sulsel, sekolah-sekolah ini diharapkan menjadi pijakan awal dalam pemerataan pendidikan dan pengentasan kemiskinan.

“Kita berharap program ini mendapat dukungan dari semua pihak, karena ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa, khususnya anak-anak dari keluarga kurang mampu,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan Sekolah Rakyat menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Targetnya adalah peserta didik dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTESN).

Sekolah Rakyat dibuka untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA dengan standar pendidikan nasional.

Materi diajarkan meliputi pelajaran formal, penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.

"Kita akan kembali mengembangkan SMA unggulan termasuk Sekolah Rakyat," kata Andi Sudirman di Rujab Gubernur Sulsel, Jumat (2/5/2025).

Pemprov Sulsel juga menyiapkan program afirmasi untuk memperluas akses pendidikan berkualitas.

"Insya Allah, kita juga punya program afirmasi untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan. Jadi kita harapkan pengembangan ini akan meningkatkan mutu pendidikan di Sulsel," ungkapnya.

Langkah selanjutnya adalah peningkatan kualitas guru dan tenaga pengajar.

Sistem pembelajaran hybrid akan diterapkan dengan melibatkan guru-guru ekspertis dari berbagai lembaga, termasuk LPDP.

Para guru tersebut akan masuk ke sekolah dan memberikan pengetahuan baru kepada siswa.

"Kita akan lakukan hybrid. Akan melibatkan guru-guru ekspertis, misalnya dari LPDP, untuk masuk mengajar di sekolah-sekolah," jelasnya. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved