Tahun Baru Hijriah
Tahun Baru 1447 Hijriah
Hijrah bukan berarti perpindahan jilbab standar ke jilbab gombrang yang mereka istilahkan jilbab syar’iy.
Pada bulan Muharram Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa dari lautan dan menenggelamkan Fir’uan. Pada bulan ini Nabi Dawud diterima taubatnya, Nabi Ayub selamat dari cobaan penyakitnya yang menahun, Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan, dan Nabi Isa diangkat ke langit.
Khusus pada tanggal 9 Muharram nanti kita dianjurkan berpuasa tasuah. Keesokan harinya tanggal 10 Muharram kita dianjurkan berpuasa asyura. Puasa tersebut dapat menghapus dosa setahun yang lalu (HR. Muslim).
Hadis lain, puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Muharram dan salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat malam pada bulan Muharram (HR. Muslim).
Amalan lain pada bulan Muharram, kita dianjurkan untuk banyak bersedekah kepada keluarga, membelanjakan harta di jalan Allah. Itulah sebabnya pada bulan ini kebanyakan orang membeli kebutuhan rumah tangga yang umum digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Untuk kebutuhan pokok keluarga maka pada bulan ini kita dianjurkan membeli alat-alat dapur dan perlengkapan masak-memasak, mulai dari belanga, piring, sendok, ember dan lain sebagainya meskipun dalam pelaksanaannya ada yang berbelanja di luar dari kebiasaan umum yakni membeli pakaian baru, kulkas dan mobil baru.
Bubur Asyura
Mengakhiri separuh awal dari tahun baru hijriah ini, kita memasuki momen Asyura dianjurkan untuk makan menu yang sederhana. Khusus bagi yang berpuasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, dianjurkan berbuka dengan bubur Asyura, menu khas bubur yang terdiri dari sepuluh jenis bahan penganan.
Ketika bahtera Nabi Nuh AS berlabuh di bukit Ju’udi pada hari Asyura, bertanyalah kepada kaumnya. Masih adakah bekal yang tersisa untuk dimakan ? umatnya kemudian mengumpulkan sisa-sisa bahan makanan yang jumlahnya sepuluh jenis diramu menjadi bubur Asyura.
Sepuluh bahan bubur Asyura adalah satu genggam gandum, kacang adas, kacang hintah, kacang ba’ruz, baqilah (kacang poi), tepung, daging ikan, dedaunan, garam dan santan. Disatukanlah bahan-bahan tersebut kemudian dimasak menjadi santapan lezat berupa bubur.
Jika penganan bubur tidak mencukupi sepuluh jenis bahan seperti yang disebutkan atau jika kurang dari itu maka tidak dapat disebut bubur Asyura. Saat sekarang ini untuk membuat bubur Asyura, tergantung kesukaan jenis bahan mana yang cocok dan sesuai asalkan jumlahnya sepuluh jenis bahan ramuan, itulah bubur Asyura.
Bubur Asyura dihidangkan dalam keadaan panas dan ada cara khusus mencicipinya, yaitu dengan mengambil sebuah sendok sedikit demi sedikit mulai dari pinggir piring atau mangkok secara memutar mulai dari arah sebelah kanan. Ini sebagai salah satu seni menyantap bubur Asyura agar terasa hangat karena makanan dan minuman berdasarkan hadis Nabi SAW tidak boleh ditiup.
Makna lain sebagai simbol sekaligus hikmahnya, adalah mencontoh strategi Nabi SAW setiap berjihad, berperang dengan bergerak dari pinggir melalukan serangan secara perlahan menuju ke tengah membuat parit-parit yang menghalangi lawan.
Demikianlah juga dalam melakukan usaha, dimulai dari usaha kecil-kecilan untuk menuju usaha besar dan menjadi pengusaha sukses yang berberkah. Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamit Thariq.(*)
Pengurus Masjid Gelar Lomba Surga dan Neraka Menyambut Tahun Baru Islam 1446 H di Makassar |
![]() |
---|
Hijrah: Konsep Hidup Revolusioner Ala Manhaj Nubuwah |
![]() |
---|
Gus Men: Hijrah Menginspirasi KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan Memerdekakan dan Membangun Bangsa |
![]() |
---|
Jelang Tahun Baru Hijriah 1443, Danny Pomanto Imbau Warga Zkir/Ngaji di Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.