Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Diskusi Publik Iran Vs Israel

KAHMI Makassar: Diplomasi adalah Kunci Peran Indonesia Jaga Perdamaian Dunia

Jika itu terjadi bakal memunculkan kekhawatiran lagi bagi perdamaian dunia, keamanan, ketertiban, stabilitas ekonomi, politik dan lain sebagainya.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI
DISKUSI PUBLIK – Ketua Umum MD KAHMI Makassar, Prof Pangeran Moentan saat memberikan sambutan Diskusi Publik Konflik Iran-Israel dalam Perspektif Dunia Islam di Lantai 3 Kantor Tribun Timur, Jl Opu Dg Risadju 430, Kota Makassar, Kamis (26/6/2025). Diskusi publik ini diinisiasi oleh Tribun Timur bersama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan (ICMI Orwil Sulsel), Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Makassar dan Forum Dosen 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR Iran-Israel sepakat gencatan senjata setelah perang terbuka selama 12 hari.

Namun, tak ada bisa menjamin konflik yang terjadi antara kedua negara tersebut bisa terus teredam.

Bukan tak mungkin gesekan bisa terjadi di masa-masa mendatang.

Jika itu terjadi bakal memunculkan kekhawatiran lagi bagi perdamaian dunia, keamanan, ketertiban, stabilitas ekonomi, politik dan lain sebagainya.

Ketua Umum Majelis Daerah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Makassar, Prof Pangerang Moenta menyebut, peristiwa besar yang terjadi di Timur Tengah antara Iran vs Israel memengaruhi negara kawasan.

Ia pun mendorong Indonesia untuk hadir dalam menjaga ketertiban dunia, berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial sesuai amanah alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (UUD 1945).

“Indonesia punya tanggung jawab menjaga ketertiban dunia dengan cara menggunakan kemampuan diplomasi dengan duta-duta besarnya,” katanya saat memberikan sambutan Diskusi Publik Konflik Iran-Israel dalam Perspektif Dunia Islam di Lantai 3 Kantor Tribun Timur, Jl Opu Dg Risadju 430, Kota Makassar, Kamis (26/6/2025). 

Diskusi publik ini diinisiasi oleh Tribun Timur bersama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan (ICMI Orwil Sulsel), Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Makassar dan Forum Dosen.

Prof Pangerang melanjutkan, pihak dunia Islam juga punya tanggung jawab moral untuk menjaga perdamaian dunia. 

Sebab, Islam adalah rahmatan lil alamin.

“Mestinya ini digali untuk memberikan gagasan-gagasan yang bisa berkontribusi untuk perdamaian di dunia,” tambah Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini.

Menurut Prof Pangeran, ketertiban dan keamanan dunia dimulai dengan keadilan.

Kalau keadilan tidak diwujudkan, pasti akan sulit mewujudkna ketertiban, keamanan karena akan menimbulkan kekecewaan.

“Kalau ditata dengan gagasan keadilan, InsyaAllah akan berdampak positif  ketertiban, keamanan dan seterusnya,” tutur dosen berusia 63 tahun ini.

Ia menyebut, selama keadilan tak dikemas dengan berbagai pihak dan menjadi paradigma dunia, maka sulit terwujudi ketertiban.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved