Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Viral

Viral Petugas KAI di Stasiun Mandai Maros Adu Mulut dengan Penumpang, BPKASS: Kami Menyesalkan

Peristiwa ini dialami oleh Sri, warga Pangkajene, saat bepergian bersama keluarganya menggunakan layanan kereta api rute Pangkajene–Mandai.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Alfian
Istimewa/Maros Informasi
VIDEO VIRAL - Seorang ibu di Sulawesi Selatan mengaku diminta meninggalkan anaknya di Stasiun Mandai karena si anak tidak memiliki tiket kereta. Insiden itu viral di media sosial dan menuai reaksi publik, Rabu (25/6/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Seorang ibu di Sulawesi Selatan mengaku diminta meninggalkan anaknya di Stasiun Mandai karena si anak tidak memiliki tiket kereta.

Insiden itu viral di media sosial dan menuai reaksi publik.

Peristiwa ini dialami oleh Sri, warga Pangkajene, saat bepergian bersama keluarganya menggunakan layanan kereta api rute Pangkajene–Mandai, beberapa waktu lalu.

Mereka telah membeli 30 lembar tiket untuk perjalanan pulang-pergi.

 Namun saat tiba di Stasiun Mandai, salah satu anak balita dalam rombongan mereka dilarang naik kereta.

“Kami sudah mohon untuk beli tiket tambahan, bahkan siap bayar berapa saja, tapi petugas bilang tiket habis. Lalu malah bilang anak kami disimpan saja di stasiun,” kata Sri dalam unggahannya.

Pernyataan itu memicu kekecewaan keluarga.

Mereka menilai sikap petugas tidak manusiawi dan tidak ramah terhadap penumpang.

Baca juga: Viral Mayat Ditemukan di Depan RS Ananda Makassar Ternyata Pria Banyuwangi Jawa Timur

Akhirnya, setelah adu argumen, petugas keamanan memperbolehkan mereka naik kereta ke Stasiun Pangkep.

Namun karena kondisi kereta penuh, keluarga tersebut memutuskan kembali ke Pangkajene menggunakan kendaraan daring.

“Kami pulang dengan perasaan kecewa,” tulis Sri.

Menanggapi kejadian ini, Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKASS) menyampaikan permohonan maaf dan mengaku sedang melakukan evaluasi.

“Kami menyesalkan kejadian tersebut. Kenyamanan dan keselamatan penumpang adalah prioritas kami,” kata Kepala BPKASS, Deby Hospital, Senin (24/6/2025).

Dari hasil penelusuran internal, Deby menyebut petugas yang bersikap demikian bukan pegawai PT KAI langsung, melainkan dari PT Angkasa Pura Support (APS), mitra penyedia jasa layanan di stasiun.

“Kami pastikan sedang dilakukan penelusuran kronologis dan sanksi disipliner terhadap oknum petugas jika terbukti melanggar etika,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, BPKASS akan mengevaluasi sistem boarding serta menyelenggarakan pelatihan ulang untuk seluruh personel di stasiun-stasiun Sulawesi Selatan.

Pelatihan ini menekankan pada sikap ramah, pelayanan prima, dan komunikasi yang humanis terhadap penumpang.

BPKASS juga meminta PT APS memberi pembinaan langsung dan sanksi internal terhadap petugas yang terlibat.

“Kami imbau semua penumpang mematuhi aturan perjalanan, termasuk ketentuan tiket untuk anak-anak. Ini demi keselamatan bersama,” tutupnya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved