Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Maros Kekurangan 680 Guru ASN, Ketua Dewan Pendidikan Sulsel: Kita Bisa Sebut Darurat Guru

Kebutuhan guru SD terdiri atas 388 guru kelas, 78 guru Pendidikan Agama Islam (PAI), serta 106 guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
DARURAT GURU - Ilustrasi guru sekolah di Maros. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maros, Zainuddin, mengungkapkan, kebutuhan guru ASN di Kabupaten Maros masih cukup besar, mencapai 680 orang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Kabupaten Maros saat ini masih kekurangan tenaga pendidik berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di jenjang PAUD, SD, hingga SMP.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maros, Zainuddin, mengungkapkan, kebutuhan guru ASN di Kabupaten Maros masih cukup besar, mencapai 680 orang.

“Untuk PAUD, kita masih butuh sekitar 25 guru dan 5 kepala sekolah,” sebutnya, Rabu (25/6/2025).

Sedangkan pada tingkatan SD membutuhkan 572 guru.

Ia merinci, kebutuhan guru SD terdiri atas 388 guru kelas, 78 guru Pendidikan Agama Islam (PAI), serta 106 guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).

Sementara untuk tingkat SMP, masih dibutuhkan 83 guru.

“Rinciannya, 14 guru PPKn, 2 guru IPS, 30 guru TIK, 2 guru PAI, 15 guru Bimbingan dan Konseling (BK), serta 20 guru Seni Budaya dan Prakarya,” bebernya.

Baca juga: Disdik Palopo Liburkan Guru Saat Libur Sekolah, BKPSDM Minta Tetap Masuk Kerja

Baca juga: Guru ASN Mengajar di Swasta, Direktur Sekolah Athirah: Pemerataan Kuantitas dan Kualitas

Zainuddin menyebutkan, kekurangan guru tersebut terjadi karena dua faktor.

Salah satunya, terus bertambahnya jumlah siswa sehingga harus menambah rombongan belajar (rombel).

Tak hanya itu, banyak guru yang memasuki masa pensiun.

“Sementara rekrutmen guru ASN baru masih sangat terbatas. Kami sudah melaporkan kondisi ini ke pemerintah pusat,” katanya.

Namun, kata dia, kendala yang dihadapi adalah keterbatasan kemampuan keuangan negara untuk membiayai pengangkatan tenaga pendidik ASN secara besar-besaran.

“Kita juga sudah mengusulkan formasi guru untuk penerimaan ASN berikutnya. Tapi untuk jumlah pastinya itu kewenangan BPKSDM, karena tergantung jatah tiap daerah yang juga masih harus dibagi ke beberapa OPD,” jelasnya.

Zainuddin menegaskan, kondisi saat ini memang belum ideal.

“Akibatnya, banyak guru harus merangkap mengajar di dua kelas, bahkan beberapa kepala sekolah ikut turun tangan mengajar demi menutupi kekurangan tenaga pengajar,” sebutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved