BRIN-UNM Kerja Sama Perkuat Publikasi Ilmiah Bereputasi Internasional

Dalam sesi diskusi, beberapa peserta mengangkat topik terkait tantangan yang sering dihadapi peneliti saat mencoba menembus jurnal internasional, seperti ketatnya proses peninjauan dan standar metodologi yang tinggi. 

Menanggapi hal tersebut, Amirullah mendorong para peneliti untuk percaya diri dengan pendekatan lokal, asalkan dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis.

“Kita tidak harus ikut arus besar. Yang penting adalah menunjukkan bahwa pendekatan kita sahih dan mampu menjawab pertanyaan riset,” tandasnya.

“Teori besar itu lahir dari kontemplasi, bukan dari kejar target publikasi,” tutup Amirullah dalam pesan penutupnya yang menjadi pengingat akan pentingnya landasan pemikiran dalam setiap tulisan ilmiah.

Kuliah umum ini menjadi refleksi penting bagi BRIN dalam membangun kultur publikasi yang tak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga menjunjung kualitas epistemik.

Kepala PR BSK BRIN, Ade Mulyana, menyatakan bahwa target pihaknya adalah memastikan seluruh periset PR BSK memiliki publikasi pada jurnal terindeks global pada tahun 2025. 

“Kami tidak ingin hanya mengejar angka. Kami ingin hasil riset kami memiliki daya tahan dan daya pengaruh,” katanya.

Ia menambahkan, kerja sama dengan institusi akademik seperti UNM merupakan bagian dari strategi PR BSK dalam mendorong riset yang berakar pada nilai dan berdampak nyata, bukan semata pada output administratif.

Kegiatan ini juga melanjutkan semangat kolaborasi yang telah dimulai sejak program Researching Researcher pada 2023.

Melalui penguatan fondasi filosofis dan metodologis, BRIN dan UNM berkomitmen membangun tradisi akademik yang tangguh dan berkelanjutan.