Opini
Pelayan Tamu Allah
Kemuliaan Ibadah haji menghadirkan tamu Allah di Baitullah menjadikan para pelayan tamu Allah sebagai sebuah kemuliaan tiada tara.
Oleh : A. RAHMAN
Ketua PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII Sulawesi Selatan Periode 2007-2009
TRIBUN-TIMUR.COM - Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yakni melakukan perjalanan spiritual memenuhi panggilan Allah di baitullah.
Semua yang melakukakn perjalanan menunaikan ibadah haji menyaksikan tanda tanda kebesaran Allah untuk meyakinkan manusia betapa nikmatnya menjalani hidup dihadapan Allah.
Kemuliaan Ibadah haji menghadirkan tamu Allah di Baitullah menjadikan para pelayan tamu Allah sebagai sebuah kemuliaan tiada tara.
Perannya dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para tamu Allah, sehingga duyufarrahman dapat beribadah dengan khusyuk dan meresakan betapa mulia dan terhormatnya memenuhi panggilan Allah.
Pemerintah Saudi Arabia memaksimalkan persiapan menyambut tamu Allah dengan membenahi berbagai fasilitas yang memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada seluruh jamaah ibadah Haji.
Di bawah kepemimpinan Raja Salman yang mendeklarikan diri sebagai pelayan tamu Allah menjadi sebuah kebanggaan, yang menggambarkan betapa mulianya menjadi pelayan tamu Allah.
Menjadi Pelayan tamu Allahi telah dilakoni secara turun temurun karena sudah menjadi amanah dari Allah untuk berbenah dalam menyambut kedatangan hamba hambaNya yang memenuhi panggilanNya.
Para pelayan tamu Allah yang ditakdirkan mendapatkan tugas dalam menyukseskan perjalanan suci menuju ke Baitullah merupakan tugas mulia, yang pasti akan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Betapa pentingnya Ibadah Haji dengan seluruh rukun yang ada di dalamnya, maka sangat penting untuk membenahi dan menyiapkan pelayan yang akan memberikan kemudahan dan kenyaman kepada para tamu Allah.
Pemerintah melalui Kementerian Agama memberikan perhatian khusus dengan merekrut dan memberikan bimbingan teknis kepara para pelayan tamu Allah dengan memastikan bahwa mereka siap lahir batin menjalankan tugas.
Mengetahui kapasitas dan fungsi pelayanan yang harus mereka lakukan, bahkan harus faham betul meda serta tahapan pelaksanaan Ibadah haji.
Berikut zona rawan dan penuh dengan kesulitan dan tantangan beserta antisipasi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang memungkinkan untuk dialami oleh para jamaah ibadah haji.
Termasuk yang paling diprioritaskan adalah pelayanan dalam hal kesehatan, karena cuaca di Baitullah berbeda denga cuaca di tanah air.
Demikian sekelumit tantangan yang begitu berat dalam perjalanan ibadah haji sehingga mensyaratkan isthitha’ah yakni mampu untuk melakukan perjalanan dan rangkaian ibadah haji.
Keutamaan yang ada pada diri pelayan tamu Allah adalah ketulusan dan keikhlasan tanpa pamrih dalam menyukseskan perjalanan suci para tamu Allah, yang hendak memenuhi panggilan Allah.
Menemukan kebenaran dalam setiap rukun ibadah haji dalam kapasitas pelayan tamu Allah adalah suatu perjalanan spiritual.
Betapa nikmatnya ibadah haji yang terpancar dari setiap pergerakan ketundukan dan ketaatan yang tak mengenal lelah bagi para tamu Allah adalah suatu pemandangan yang tiada tara.
Ketaatan dalam menjalankan amanah sebagai pelayan tamu Allah tentu harus selalu berada diberbagai tempat yang menjadi rute perjalanan ibadah haji.
Sehingga sangat wajar apabila pelayan tamu Allah secara otomatis juga harus ikut melaksanakan segala rukun haji yang akhirnya bagi mereka dua kemuliaan yakni kemuliaan sebagai pelayan tamu Allah sekaligus memenuhi panggilan Allah menuju ke Baitullah.
Kekuatan dan kemampuan yang lebih menjadi syarat mutlak bagi para pelayan tamu Allah karena mereka bertanggung jawab penuh dalam mengantisipasi berbagai problematika jamaah ibadah haji.
Terlebih banyaknya jamaah ibadah haji yang harus dilayani, maka setiap Negara harus menyiapkan petugas yang cukup untuk mengantisipasi permasalahan.
Apalagi banyaknya jumlah jamaah yang oleh pemerintah arab Saudi dibatasi karena menyangkut kenyamanan, kemaslahatan dan keselamatan para jamaah.
Dalam mengantisipasi berbagai permasalahan yang muncul terutama bagi jamaah ibadah haji maka pemeritah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama meningkatkan manajemen dan koordinasi baik secara internal maupun kepada pemerintah Arab Saudi untuk memastikan para tamu Allah terlayani dengan baik.
Semua yang terlibat dalam proses perjalanan Ibadah Haji akan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Paling utama mereka dapatkan adalah hikmah dan manfaat dari setiap proses perjalanan para tamu Allah memenuhi panggilan Allah yang menambah kuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
Karena dari setiap derap langkah dan pergerakan menuju hajji ke Baitullah terasa betapa nikmatnya memenuhi panggilan Allah dan betapa terhormatnya menjadi pelayan tamu Allah.
Pelayan tamu Allah dengan segenap loyalitas dan pengorbanan yang telah ditunjukkannya akan mendapatkan kesan yang mendalam bahwa betapa pentingnya saling membantu dalam hal kebaikan dan saling mengingatkan dalam menghadapi ujian dan cobaan dalam beribadah.
Kesan ini akan terbawa dalam kehidupan sehari hari bahwa betapa puncak pengorbanan dan ketaatan kepada Allah adalah kebenaran dan jawaban dari setiap permasalahan hidup manusia.
Bahwa ketika manusia datang membawa diri memenuhi panggilan Allah maka disitulah Allah menunjukkan bahwa tidak ada pilihan lain dalam memohon pertolongan, ikhtiar menjalani hidup, bertawakkal dan menerima segala yang ditaqdirkan kecuali Allah.
Ibadah haji menyusun secara sistematis komposisi kehidupan manusia untuk senantiasa sadar dan yakin sedang bersama Allah kapan dan dimanapun berada.
Semoga dedikasi dan kinerja yang berintegritas penuh rasa tanggung jawab yang ditunjukkan oleh pelayan tamu Allah senantiasa mendapatkan pahala yang berlimpah dan kehidupan yang berkah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.