Museum Sepi
Museum adalah Pijakan Mengenali Diri, Tapi Kurang Dikenali Publik
Budayawan Sulawesi Selatan Arifin Manggau memaparkan filosofi museum untuk mengenali diri, simbol budaya dan kesenian, hingga kepahlawanan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Muh Hasim Arfah
Dalam konteks kebijakan, Arifin juga mengingatkan bahwa pemerintah dan seluruh elemen terkait tidak boleh tinggal diam.
Pemerintah harus hadir sebagai fasilitator sekaligus motor penggerak dalam “memproklamirkan” museum sebagai destinasi kebudayaan, bukan tempat sepi penuh prasasti bisu.
Langkah konkret seperti kolaborasi dengan komunitas kreatif, event tematik berbasis budaya lokal, dan aktivasi konten digital harus dijadikan program strategis, bukan insidental.
Arifin Manggau menyimpulkan masalah utama museum bukan terletak pada isinya, tapi pada cara menyampaikannya kepada publik.
Museum telah lama menyimpan nilai, tetapi nilai itu tidak akan sampai jika tidak dibungkus dengan cara yang memikat.
Museum harus tetap menjadi rumah untuk mengenali siapa kita, tetapi agar rumah itu dikunjungi, ia harus menyapa dengan bahasa zaman.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.