Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Hari Ini

Fenomena Atmosfer Picu Banjir di Tiga Wilayah Sulsel

Hujan ringan hingga sedang kembali diprediksi mengguyur Sulsel. Sejumlah wilayah terdampak banjir akibat fenomena kemarau basah.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribunews
CUACA SULSEL - Ilustrasi - Prakiraan Cuaca Sulsel pada Minggu (15/6/2025). BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Sulsel diguyur hujan ringan pada siang hingga sore hari. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang telah menyebabkan banjir di sejumlah daerah. 

Bone, Sinjai, dan Bulukumba baru saja dilanda banjir akibat kemarau basah.

Sulawesi Selatan memang tengah menghadapi kemarau basah, yaitu kondisi hujan terjadi di musim kemarau.

Hari ini, Minggu (15/6/2025), hujan ringan kembali diprediksi turun di wilayah Sulsel.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar merilis prakiraan cuaca pagi hari yang cenderung berawan di seluruh Sulsel.

Sementara itu, pada siang hingga sore hari, hujan ringan diprediksi terjadi di sebagian besar wilayah. 

Hanya Parepare, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Selayar diperkirakan tetap berawan.

Pada malam hari, hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Palopo, Sidrap, dan Toraja Utara.

Suhu udara berkisar antara 19 hingga 34 derajat Celcius, dengan kelembaban udara antara 77 hingga 100 persen.

Kemarau basah, atau hujan yang turun di musim kemarau (April–Oktober), diperkirakan masih berlangsung hingga pertengahan Agustus 2025. 

Ini hanya sebulan sebelum musim hujan tiba (Oktober 2025–Maret 2026), diawali masa pancaroba (September–November) dan puncak musim hujan (Desember 2025–Februari 2026).

Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Bagus Primohadi S, menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir telah terjadi fenomena atmosfer yang cukup intens.

Fenomena gelombang atmosfer seperti Kelvin, Equatorial Rossby, dan Madden Julian Oscillation (MJO) terjadi bersamaan, sehingga meningkatkan curah hujan.

Kondisi ini mengakibatkan banjir di tiga daerah.

Banjir bandang berskala kecil melanda tiga dusun di Desa Pattongko, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai. 

Sebanyak 37 rumah terdampak, dengan total 140 jiwa, serta sekitar 4 hektare lahan persawahan ikut terendam. 

Tiga dusun terdampak adalah Dusun Lamberasa, Talise, dan Pakka.

Sementara di Kabupaten Bone, tiga kecamatan terendam banjir, yakni Kecamatan Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang, dan Tanete Riattang Timur.

Banjir merendam sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, lapangan, Mapolres Bone, kantor Dinas Perdagangan, dan rumah warga. 

Ketinggian air di lokasi tersebut mencapai atas mata kaki orang dewasa.

Banjir ini dipicu oleh tingginya intensitas hujan yang mengguyur Kabupaten Bone sepanjang hari.

Di Bulukumba, banjir disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan mengganggu aktivitas warga. 

Beberapa wilayah terdampak meliputi Kecamatan Ujung Bulu, Gantarang, dan Rilau Ale. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved