Lipsus Kekerasan Seksual
Ujian di Atas Kasur
Oknum dosen Universitas Negeri Makassar KH memaksa AD terus-menerus untuk melepas bajunya.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Muh Hasim Arfah
AD melangkah masuk dengan langkah berat. Matanya sekilas menyapu ruangan, tapi pikirannya tak ada di sana. Perasaan tak menentu. Antara cemas, takut, dan bingung.
Kepala AD penuh dengan kemungkinan, tapi tubuhnya tetap melangkah mengikuti perintah si dosen. Di dalam, AD kembali bertanya, “Kapan ujian lisannya dimulai?” Tapi sang dosen hanya menjawab sambil tersenyum tipis, “Di kamar, sambil pijat.” Jawaban itu membuat langkah AD kian berat.
Di kepalanya, ujian seharusnya berlangsung secara akademik, kini justru diliputi tanda tanya dan perasaan tidak nyaman yang tak bisa ia jelaskan.
Di dalam kamar, dosen itu telah berbaring di atas dipan, tubuhnya tampak bersiap untuk dipijat. Ia menunjuk posisi di sampingnya, meminta AD mendekat.
Dengan ragu, AD menurut. Ia mulai memijat pelan bagian kepala, lalu perlahan turun ke dada, lengan, kaki hingga titik-titik yang membuat jantungnya berdegup tak beraturan.
Tangan AD gemetar. Di antara tekanan di ujung jari, pikirannya penuh tanya.
“Saya bingung itu situasi apa. Di satu sisi, saya sadar ada yang tidak wajar dari permintaannya.
Tapi bagaimana dengan ujianku, bagaimana nilaiku?” AD menutup mata lalu menunduk mengingat kembali malam itu. Ia tetap bertahan. Mungkin, setelah ini, ujian lisan akan dimulai. Tapi harapannya kembali terombang-ambing ketika sang dosen justru menunda. Waktu bergulir.
Malam kian larut. Tak ada tanda-tanda ujian berlangsung di atas tempat tidur itu. AD bertanya lagi.
Namun jawaban yang ia terima hanyalah, “Saya mengantuk. Istirahat dulu, ya.” AD terdiam.
Ia tetap duduk, menunggu dengan perasaan was-was, tak tahu harus pulang atau bertahan di tengah ketidakpastian yang membuatnya merasa asing, bahkan pada dirinya sendiri.
AD nyaris tak percaya ketika dosen itu tiba-tiba bangkit, lalu meminta dirinya berbaring di samping di atas dipan yang sama.
“Alasannya, “untuk melanjutkan ujian lisan”. Belum sempat memahami maksud permintaan itu, AD merasakan pelukan.
Tangan sang dosen pun mulai meraba. Ia tercekat. Ada rasa risih yang tak bisa lagi ditahan. Nalarnya menolak, tubuhnya menegang.
AD langsung melawan dan memaksa diri untuk pergi.
ujian lisan
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Makassar
Kota Makassar
Kabupaten Gowa
Sulawesi Selatan
Ambara Dewita
Polda Sulsel
Polda Sulsel Tangkap KH Oknum Dosen UNM Tersangka Kekerasan Seksual, Resmi Ditahan |
![]() |
---|
Dosen UNM Ditetapkan Tersangka Pelecehan Seksual, Korban Harap Polda Sulsel Tidak 'Masuk Angin' |
![]() |
---|
UNM Bakal Usulkan Pemberhentian Jika Status Dosen Tersangka Lecehkan Mahasiswa Jadi Terdakwa |
![]() |
---|
'Sudah Tersangka, UNM Bebas Tugaskan' Sikap Tegas Prof Karta Terhadap Dosen KH |
![]() |
---|
Pelecehan Seksual Hantui Mahasiswa Makassar, Dosen Unhas dan UNM Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.