Musda Golkar Sulsel
Armin dan Dedi Blak-blakan Bahas Calon Ketua Harus Jadi Pengurus 5 Tahun hingga Peluang Kuda Hitam
Peluang munculnya “kuda hitam” jika para kandidat utama tidak memenuhi syarat dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulsel.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Armin Mustamin Toputiri, menegaskan pentingnya menjaga kemandirian proses Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih Ketua DPD I Golkar Sulsel.
Hal ini diungkapkan oleh Armin Mustamin Toputiri dalam Ngobrol Politik (Ngopi) di studio Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/6/2025).
Ia juga mengingatkan bahwa selain memenuhi syarat dukungan minimal 30 persen suara-sekitar 9 dari 30 suara, para kandidat juga harus lolos verifikasi persyaratan lain sesuai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) partai.
“Syarat dukungan itu hanya satu dari sebelas syarat yang ditentukan. Ada juga syarat pengalaman lima tahun berturut-turut sebagai pengurus Golkar, serta aspek Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela (PDLT),” kata Armin.
“Kalau tidak memenuhi syarat-syarat itu, bisa gugur, meski dukungan sudah cukup.”
Ia juga menyebut peluang munculnya “kuda hitam” jika para kandidat utama tidak memenuhi syarat.
“Bisa saja nanti yang muncul bukan nama-nama yang selama ini disebut-sebut. Itu akan membuat Musda lebih seru.”
Baca juga: Berdasarkan Juklak Musda Golkar, IAS dan Adnan Butuh Diskresi Ketum Bahlil Lahadalia
Baca juga: Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe Puji Bahlil Lahadalia, Sigap Tangani Polemik Tambang Raja Ampat
Terkait masa jabatan Ketua Golkar Sulsel saat ini, Taufan Pawe, Armin menyebutkan bahwa sesuai SK, masa jabatan akan berakhir awal Agustus 2025.
Jika Musda tak digelar sebelum itu, DPP bisa menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) untuk menyelenggarakan Musda.
“Sesuai aturan, pelaksana Musda adalah pengurus yang sedang menjabat. Tapi kalau masa jabatan berakhir dan belum ada Musda, DPP bisa tunjuk Plt,” jelasnya.
Armin juga menekankan pentingnya komunikasi politik yang baik dengan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, jika para kandidat ingin meminta diskresi atas kekurangan syarat tertentu.
Namun, ia mewanti-wanti bahwa diskresi bukan solusi instan.
“Diskresi itu wilayah politik. Harus berani datang ke ketua umum dan jamin bahwa Anda bukan bagian dari kesalahan orang lain. Dan pimpinan juga jangan baper,” katanya sambil tertawa.
Menutup pernyataannya, Armin mengingatkan agar para kandidat tidak hanya fokus mencari dukungan, tapi juga mencermati seluruh persyaratan.
“Jangan sampai sibuk cari dukungan, tapi lupa syarat lainnya. Itu bisa membuka ruang buat calon lain yang lebih siap,” katanya.
Menurut pengamat politik, Dedi Alamsyah Mannaroi, kontestasi sebaiknya dibiarkan berjalan secara sehat dan adil di level daerah, tanpa intervensi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
“Bertarung saja dulu. Biarkan ini pestanya DPD II, bukan DPP. Kalau DPP punya hak suara, ya cukup gunakan hak itu. Tapi jangan mengintervensi prosesnya,” ujar Armin dalam wawancara eksklusif.
Menurut CEO PT DPI ini, dinamika pemilihan Ketua Golkar Sulsel kali ini tergolong menarik karena semua kandidat yang muncul memiliki kekuatan masing-masing.
“Tidak ada calon yang sempurna, dan itu yang membuat kompetisi ini luar biasa. Semua punya peluang,” ujarnya.
Potret 11 Kader Potensial Ramaikan Bursa Calon Ketua Golkar Sulsel:
Munafri Arifuddin (Appi)
Sebagai Ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin mencatat sejarah baru di Pilwalkot Makassar 2024.
Mantan CEO PSM Makassar itu sukses mengakhiri puasa kemenangan Golkar selama 16 tahun.
Terakhir kali Golkar menang Pilwalkot Makassar pada 2008 di bawah kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Keberhasilan Appi ini dianggap sebagai angin segar bagi kebangkitan Golkar di Kota Daeng.
Syamsuddin A. Hamid
Mantan Ketua Golkar Pangkep ini adalah tokoh yang dihormati di wilayahnya. Ia menjabat Bupati Pangkep selama dua periode, dari 2010-2015 dan 2016-2021.
Loyalitas dan dedikasinya terhadap partai beringin membuat Syamsuddin tetap menjadi salah satu figur penting di Golkar Sulsel.
Adnan Purichta Ichsan
Bupati Gowa dua periode ini memiliki pengalaman politik yang matang. Kariernya dimulai di DPRD Sulsel pada 2009, dan ia terpilih kembali pada Pemilu 2014 melalui Golkar.
Adnan berhasil membuktikan kapasitasnya dengan dua kali memenangkan Pilkada Gowa.
Ilham Arief Sirajuddin (IAS)
IAS, yang akrab disapa Aco, adalah tokoh terkemuka di Makassar.
Ia menjabat Wali Kota Makassar dua periode (2004-2009, 2009-2014) dan dijuluki "Bapak Pembangunan Makassar." Kendati demikian, IAS pernah berpindah ke Partai Demokrat dan menjadi Ketua DPD Demokrat Sulsel.
Selang kemudian, IAS memutuskan kembali ke Golkar.
Andi Ina Kartika Sari
Sebagai Bendahara DPD I Golkar Sulsel, Andi Ina adalah simbol regenerasi perempuan di Golkar.
Ia juga mencatatkan sejarah sebagai Ketua DPRD Sulsel perempuan pertama. Tepatnya di periode 2019-2024, Andi Ina menduduki Kursi Ketua DPRD Sulsel.
Dalam Pilkada 2024, Andi Ina berhasil membawa kemenangan Golkar di Barru. Hal ini menegaskan pengaruhnya di kancah politik lokal.
Andi Kaswadi Razak
Bupati Soppeng dua periode ini dikenal sebagai tokoh paling berpengaruh di wilayahnya.
Di bawah kepemimpinannya, Golkar sukses mempertahankan kursi Ketua DPRD Soppeng di Pileg 2024 dan menjaga dominasi di Pilkada Soppeng.
Andi Fahsar M Padjalangi
Sebagai Ketua DPD II Golkar Bone, Andi Fahsar memiliki rekam jejak sebagai Bupati Bone selama dua periode.
Konsistensinya dalam membangun jaringan politik di Bone menjadikannya figur kuat dalam bursa calon Ketua Golkar Sulsel.
Iksan Iskandar
Ketua Golkar Jeneponto ini juga merupakan mantan Bupati Jeneponto dua periode. Pengaruhnya di Golkar tetap kuat, terutama di wilayah selatan Sulsel.
Muhammad Basli Ali
Bupati Kepulauan Selayar dua periode ini dikenal dengan prestasinya dalam memenangkan Pileg dan Pilkada di wilayahnya.
Ia berhasil mengantarkan adiknya, Natsir Ali, menjadi Bupati Selayar, menunjukkan pengaruh kuatnya di Golkar Selayar.
Taufan Pawe
Sebagai Ketua Golkar Sulsel saat ini, Taufan Pawe adalah salah satu kandidat utama. Ia memiliki pengalaman dua periode sebagai Wali Kota Parepare.
Dia juga merupakan anggota DPR RI Periode 2024-2029.
Kadir Halid
Adik dari tokoh senior Golkar, Nurdin Halid, Kadir Halid saat ini menjabat sebagai Ketua Harian Golkar Sulsel.
Ia juga merupakan anggota DPRD Sulsel periode 2024-2029, menggantikan Munafri Arifuddin yang maju di Pilwalkot Makassar 2024. (tribun-timur.com/erlan saputra)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.