Stunting di Sulsel
Ajangale Penyumbang Tertinggi Stunting di Bone, Total Capai 245 Kasus
Kecamatan Ajangale, Bone jadi wilayah penyumbang kasus stunting tertinggi. Data capai 245 kasus, disebut masih banyak yang belum terdata.
Penulis: Wahdaniar | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, BONE – Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, mengungkapkan bahwa Kecamatan Ajangale merupakan salah satu wilayah dengan penyumbang kasus stunting tertinggi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan data, kasus stunting tersebar di sejumlah desa, yakni: Desa Manciri 5 kasus, Lebbae 9 kasus, Labissa 10 kasus, Opo 17 kasus, Pinceng Pute 15 kasus, Waelado 22 kasus, Pompanua 12 kasus, Pompanua Riattang 14 kasus, Telle 11 kasus, dan Pacciro 9 kasus.
Selanjutnya, Desa Amessangeng tercatat 25 kasus, Leppangeng 28 kasus, Allamungeng Patue 28 kasus, dan Timurung dengan angka tertinggi sebanyak 40 kasus. Total kasus keseluruhan mencapai sekitar 245.
"Jadi ini berdasarkan data dari orang tua yang membawa anaknya ke posyandu untuk pemeriksaan. Dan masih banyak yang belum terdata," kata Andi Akmal Pasluddin saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Kamis (12/6/2025).
Ia mengimbau masyarakat agar rutin membawa anak ke posyandu untuk pemeriksaan dini guna mendeteksi potensi stunting.
"Pemerintah dan masyarakat memiliki peran penting dalam pencegahan stunting ini," ujarnya.
"Keterlibatan masyarakat, termasuk keluarga, tenaga kesehatan, dan komunitas sangat krusial untuk memastikan keberhasilan program pencegahan. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting juga perlu ditingkatkan," tambahnya.
Ia berharap, melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, angka stunting dapat ditekan dan generasi mendatang bisa tumbuh dengan sehat dan optimal.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bone, A. Aswat, menyampaikan bahwa upaya penurunan stunting merupakan program penting dan multidimensi.
"Melalui berbagai program, dinas terkait berkontribusi menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak yang optimal," katanya.
Menurut Aswat, keberhasilan penurunan stunting memerlukan kerja sama dan koordinasi lintas sektor, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, sosial, hingga pengendalian penduduk. (*)
530 Anak Stunting di Tanralili Maros Disusul Turikale 529, Terendah Simbang-Mallawa |
![]() |
---|
Stunting di Bone Masih Tinggi, Dinas Kesehatan Sebut Perkawinan Dini Penyebab Utama |
![]() |
---|
Alfamidi Salurkan 4.500 Butir Telur untuk Anak Stunting di Enrekang |
![]() |
---|
Dari Posyandu ke Kebijakan, Sulsel Bergerak Bersama Lawan Stunting |
![]() |
---|
Jenewa Madani Indonesia dan UNICEF Gandeng Media Cegah dan Turunkan Stunting di Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.