Perspektif
Pasca Idul Adha
Menurut Ust. Adi Hidayat Id artinya kembali ke asal mula. Jika dimaknai lebih mendalam bisa juga kembali kepada Pencipta yaitu Allah.
Jumrah aqabah adalah simbol hawa nafsu yang membuat manusia berbuat salah. Hancurkan itu semua dengan lemparan batu atas nama Allah.
Pada idul Adha juga ada penyembelihan hewan qurban. Hal ini bermakna penyembelihan hewan qurban yaitu memotong semua sifat kebinatangan seperti serakah, amarah, sombong, dengki, iri hati.
Jika hawa nafsu bisa dikendalikan maka muncul sifat takwa yang cenderung kepada kebaikan.
Penyembelihan hewan qurban berawal dari mimpi Nabi Ibrahim a.s di mana Allah memerintahkannya menyembelih anaknya Ismail.
Disampaikannya mimpi itu ke anaknya dan Ibrahim minta pendapat Ismail. Luar biasa jawaban Ismail.
Dia meminta bapaknya menjalankan perintah Allah dan berharap semoga dia termasuk golongan orang-orang sabar.
Hikmah dari kisah ini bahwa Nabi Ibrahim a.s, Ismail dan juga istrinya Siti Hajar adalah orang-orang saleh dan salehah karena punya iman, sabar, tawakkal, ridha dan ikhlas.
Iman membuat mereka patuh, tunduk dan taat menjalankan perintah Allah tanpa syarat, termasuk perintah menyembelih anak kesayangan semata wayang yang ditunggu hampir 100 tahun.
Saat idul Adha dan 3 hari setelahnya, tiap selesai shalat berjamaah dilanjutkan dengan takbiran. Maknanya setiap muslim senantiasa membesarkan Allah dalam hidupnya.
Bukan membesarkan hawa nafsunya. Bukan membesarkan harta dan jabatan yang membuatnya lupa diri karena lupa kepada Allah.
Semoga aturan Allah senantiasa menjadi referensi dalam segala pikiran, perkataan dan perbuatan.
Semoga Idul Adha tidak berlalu begitu saja, ada hikmah yang membekas dalam jiwa. Bukan hanya bekas kolesterol dalam darah.
Mengingat selalu saat kembali kepada Nya dan berharap husnul khotimah. Ada tekad meraih cinta Allah melalui muhasabah diri, taubatan nasuha dan bertekad patuh pada perintah Allah dan Rasul-Nya.*
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.