Headline Tribun Timur
Jangan Lengah Tetap Waspada! 69 Kasus Kebakaran Sejak Januari 2025, Kerugian Rp21 M
Total kerugian akibat kebakaran di Makassar sejak Januari hingga Juni mencapai Rp21 M.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Jl Urip Sumoharjo, Lorong 1, Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Senin (9/6) dini hari.
Sedikitnya sembilan rumah warga hangus dilalap si jago merah.
Warga yang panik berusaha menyelamatkan diri masing-masing dan barang-barang berharga mereka.
Api mulai terlihat sekira pukul 03.20 Wita, dengan cepat menjalar ke bangunan lain berdempetan.
Hari yang sama, sekira pukul 18.10 Wita, kebakaran juga terjadi di Jl Sulawesi, Kecamatan Wajo.
Baca juga: Kebakaran Toko Mesin Jahit di Jl Sulawesi Makassar, Damkar Selamatkan Pemilik Terjebak di Lantai 3
Sebanyak 50 personel dikerahkan untuk memadamkan kobaran api di ruko berukuran 5x25 meter persegi. Api berhasil dikuasai sekira 30 menit atau pada pukul 18.40 wita.
Kebakaran di Jl Urip Sumoharjo, sejumlah armada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar dikerahkan memadamkan kebakaran.
Petugas Damkarmat Makassar, dibantu warga sekitar, berjibaku memadamkan kobaran api. Setelah berjuang selama kurang lebih satu jam, api akhirnya dipadamkan.
“Informasi masuk pukul 03.52 Wita, anggota tiba di lokasi pukul 04.05 Wita. Api berhasil dikuasai pukul 05.04 Wita,” kata Kepala Damkarmat Makassar, Hasanuddin, Senin (9/6).
Hasanuddin menjelaskan, total armada diturunkan ke lokasi berjumlah 14 unit, terdiri dari tujuh unit armada penembak, enam unit tangki, dan satu unit rescue, dengan total personel sebanyak 45 orang.
Dalam peristiwa tersebut, sembilan rumah hangus terbakar. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran dan telah memasang garis polisi di lokasi kejadian.
“Api cepat menyebar karena sebagian besar rumah terbuat dari bahan mudah terbakar. Beruntung tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Berdasarkan hasil assessment Dinas Sosial (Dinsos) Makassar, kebakaran ini berdampak pada 19 kepala keluarga (KK) di RT 002 dan RT 003, dengan total 62 jiwa.
Rinciannya terdiri dari 30 orang dewasa (pria dan wanita), 17 anak-anak dan balita, serta lima orang lanjut usia.
Ketua RT 002, Akbar, mengatakan kebakaran terjadi sekira pukul 03.20 Wita.
“Sebenarnya ada 10 rumah, sembilan terbakar dan satu lainnya terdampak. Totalnya ada 19 KK,” ujarnya.
Akbar menjelaskan, api pertama kali muncul dari salah satu rumah ditinggal penghuninya mudik ke kampung halaman usai lebaran Iduladha.
“Diduga akibat arus pendek listrik, kemungkinan dari bagian belakang rumah. Rumah itu sebenarnya tidak kosong, hanya saja penghuninya sedang pulang kampung,” katanya.
Tetap Waspada
Kepala Damkarmat Makassar Hasanuddin mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan waspada terhadap potensi kebakaran.
Menurutnya, berbagai hal bisa memicu kebakaran harus diantisipasi sedini mungkin, seperti lebih memperhatikan aktivitas di dapur dan penggunaan alat-alat elektronik.
“Kadang kita lengah, padahal hal-hal kecil seperti kompor lupa dimatikan atau kabel yang rusak bisa memicu kebakaran,” ujar Hasanuddin.
Hingga 9 Juni 2025, Damkarmat Makassar mencatat telah terjadi 69 peristiwa kebakaran sejak Januari 2025.
Insiden paling banyak terjadi pada bulan April dan Mei, masing-masing sebanyak 18 kejadian.
Disusul Januari dengan 11 kejadian, Maret dan Juni masing-masing 8 kejadian, serta Februari sebanyak 6 kejadian.
“Mayoritas kebakaran disebabkan korsleting listrik, kompor, tabung gas, alang-alang yang terbakar, dan penyebab lainnya,” jelasnya.
Hasanuddin menyebut, rumah tinggal menjadi objek kebakaran yang paling banyak, yakni sebanyak 97 kasus.
Selain itu, juga tercatat kebakaran pada toko atau kios sebanyak 13 kasus, hotel atau asrama 41 kasus, kendaraan 3 kasus.
Serta beberapa kejadian lain di gudang, kantor, sekolah, dan lahan terbuka seperti tumpukan sampah atau alang-alang.
Tak hanya kerugian materi, musibah ini juga memakan korban jiwa. “Tahun ini kami mencatat ada tiga orang meninggal dan empat mengalami luka-luka akibat kebakaran,” katanya.
Sebanyak 117 kepala keluarga terdampak, dengan total 493 jiwa. Luas lahan terbakar pun cukup besar, mencapai 21.791 meter persegi. Ditaksir kerugian akibat kebakaran sepanjang tahun ini mencapai Rp21 miliar.
Bantuan Dinsos
Setelah sembilan jam pasca kebakaran di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, bantuan berdatangan untuk korban kebakaran.
Bantuan diberikan meliputi bahan makanan, selimut, hingga perlengkapan anak. Bantuan disalurkan oleh Dinsos Makassar.
“Tadi sudah ada bantuan masuk dari Dinsos berupa kasur, selimut, mi instan, air minum, dan juga beberapa perlengkapan anak,” ujar Lurah Karuwisi Utara, Ade Reyhan.
Ia menjelaskan, pihak kelurahan telah mendirikan tiga tenda pengungsian di lokasi kejadian. Namun, sebagian besar korban kebakaran memilih mengungsi ke rumah keluarga atau kerabatnya.
“Tetap kami siapkan di tengah-tengah lokasi, barangkali dibutuhkan sebagai tempat berkumpul,” katanya.
Terkait penyediaan makanan, Ade menyebut Dinas Sosial Makassar tidak mendirikan dapur umum karena jumlah korban terdampak tidak melebihi 100 jiwa, sesuai persyaratan berlaku.
Sebagai gantinya, warga membangun dapur mandiri. “Kami hanya mendirikan dapur mandiri. Ada juga bantuan makanan siap saji dari Dinsos,” jelasnya.
Untuk bantuan material bangunan bagi rumah warga terbakar, Ade mengatakan hal tersebut masih dalam tahap koordinasi dengan dinas terkait.
“Itu masih menunggu konfirmasi dari dinas terkait. Kami sudah koordinasikan, tinggal menunggu apakah akan di-ACC atau tidak,” jelas Ade.
Pihak kelurahan juga telah menghubungi beberapa instansi terkait, seperti BAZNAS dan PLN, guna mendapatkan bantuan tambahan.
Selama tahun 2025, kata Ade sudah dua kasus kebakaran di wilayah Kelurahan Karuwisi Utara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.