Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prakiraaan Cuaca Hari Ini

Prakiraan Cuaca Sulsel 5 Juni, BMKG Makassar: Luwu Raya, Bone, dan Sinjai Hujan Ringan

BMKG prediksi hujan ringan tetap turun di Luwu Raya, Bone, dan Sinjai pada 5 Juni meski sudah masuk kemarau.

|
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
Meta AI
CUACA SULSEL – Ilustrasi Meta AI. Prakiraan cuaca Sulsel, Kamis (5/6/2025). BMKG prediksi hujan ringan di wilayah utara dan timur.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sulawesi Selatan (Sulsel) diperkirakan masih diguyur hujan meski telah memasuki musim kemarau.

Sejumlah daerah di pesisir barat sudah mulai kemarau sejak awal Juni. 

Namun, kemarau basah membuat hujan tetap terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi beberapa wilayah kembali diguyur hujan pada Kamis (5/6/2025).

Pagi hari, cuaca di hampir seluruh wilayah Sulsel diperkirakan cerah berawan.

Siang hingga sore, hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah utara dan timur, seperti Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Bone, Sinjai, dan Bantaeng.

Malam hari, sebagian besar wilayah berawan. Hanya Luwu Utara dan Wajo yang berpotensi hujan ringan.

Suhu udara berkisar antara 19–34 derajat Celsius, dengan kelembapan 70–98 persen.

Baca juga: Musim Kemarau Tapi Masih Diguyur Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Bagus Primohadi S, menjelaskan, beberapa hari terakhir terjadi fenomena atmosfer cukup intens.

Fenomena seperti Kelvin, Equatorial Rossby, dan Madden Julian Oscillation (MJO) aktif bersamaan, menyebabkan peningkatan curah hujan.

“Aktivitas tiga fenomena ini secara gabungan menyebabkan peningkatan awan konvektif, sehingga curah hujan otomatis meningkat,” ucap Bagus via telepon, Selasa (3/6/2025).

Kondisi ini disebut sebagai anomali cuaca yang jarang terjadi, namun memungkinkan hujan turun di berbagai wilayah Sulsel.

Penurunan intensitas hujan diperkirakan berlangsung pada 4–7 Juni, kecuali di Bulukumba, Selayar, Jeneponto, dan Bantaeng.

Curah hujan diperkirakan meningkat kembali pada 8–11 Juni, lalu berangsur menurun seiring aktifnya musim kemarau.

“Lewat tanggal 11 hingga akhir bulan, pantauan data kami menunjukkan penurunan curah hujan seiring dengan masuknya kemarau di Sulsel,” jelas Bagus.

Puncak kemarau diprediksi terjadi pada Juli. Namun, hujan lokal masih mungkin terjadi di wilayah Luwu Raya dan Toraja. (*)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved