Opini
Menuju Idul Adha Bermakna bagi Kesehatan
Dilema ini tidak hanya menyangkut masalah ekonomi, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.
Oleh: Agung PJ Wahyuda
Mahasiswa Doktoral FKM Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM - Setiap tahun, saat Idul Adha tiba, masyarakat Indonesia merayakannya dengan berbagai ritual, salah satunya adalah menyembelih sapi sebagai kurban.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul dilema yang cukup signifikan antara kesediaan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan sapi kurban mereka dengan keinginan untuk mendapatkan sapi yang murah dan ketersediaan daging kurban yang cepat.
Dilema ini tidak hanya menyangkut masalah ekonomi, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, penting untuk membahas masalah ini secara mendalam dan mencari solusi yang tepat.
Masyarakat enggan untuk Memeriksakan Sapi Kurban
Salah satu fenomena yang sering terjadi adalah enggannya sebagian masyarakat untuk memeriksakan sapi kurban mereka sebelum (antemortem) dan setelah disembelih (postmortem).
Hal ini terjadi karena beberapa alas an; Pertama, ketidak tahuan Masyarakat yang berasumsi bahwa biaya pemeriksaan kesehatan sapi dianggap mahal, padahal sejatinya pemerintah telah memberikan layanan gratis untuk pemeriksaan hewan kurban (khususnya pada wilayah Kota Makassar).
Kedua, proses pemeriksaan dianggap memakan waktu dan merepotkan. Ketiga, ada persepsi bahwa sapi yang terlihat sehat secara fisik tidak perlu diperiksa lebih lanjut.
Namun, penting untuk dipahami bahwa pemeriksaan antemortem dan postmortem memiliki peran krusial dalam memastikan kesehatan sapi kurban.
Pemeriksaan antemortem dapat mendeteksi penyakit yang mungkin tidak terlihat secara fisik, seperti penyakit dalam atau infeksi yang belum menunjukkan gejala.
Pemeriksaan postmortem, di sisi lain, dapat mendeteksi penyakit yang mungkin terlewatkan selama pemeriksaan antemortem atau penyakit yang baru diketahui setelah sapi disembelih, sehingga bisa saja berbahaya bagi Masyarakat yang menkonsumsi maupun lingkungan disekitar area penyembelihan.
Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sapi Kurban
Pemeriksaan kesehatan sapi kurban sangat penting karena memiliki dampak langsung pada kesehatan masyarakat.
Jika sapi yang disembelih ternyata terinfeksi penyakit, dagingnya dapat menjadi sumber penularan penyakit kepada konsumen.
Beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui daging sapi yang tidak sehat antara lain salmonella, E. coli, dan brucellosis.
Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti diare, muntah, demam, dan bahkan komplikasi yang lebih berbahaya.
Selain dampak kesehatan, pemeriksaan kesehatan sapi kurban juga dapat menghindarkan masyarakat dari risiko hukum dan etis.
Mengkonsumsi daging sapi yang tidak sehat dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum karena dapat membahayakan kesehatan publik.
Dari sisi etis, memastikan bahwa sapi yang disembelih dalam keadaan sehat adalah bagian dari kewajiban kita sebagai manusia yang beragama.
Resolusi Berbasis Pendekatan Religi
Untuk mengatasi dilema ini, pendekatan religi dapat menjadi solusi yang efektif. Dalam agama Islam, Idul Adha bukan hanya tentang ritual menyembelih sapi, tetapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kesehatan.
Kitab Suci telah menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan. Hal ini dapat diartikan bahwa menjaga kesehatan sapi kurban adalah bagian dari menjaga kesehatan tubuh kita sendiri.
Selain itu, pendekatan religi juga dapat melibatkan pengajian dan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan sapi kurban.
Tokoh-tokoh agama dan ulama dapat berperan penting dalam menyampaikan pesan ini kepada masyarakat.
Mereka dapat menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan sapi kurban adalah bagian dari ibadah yang sempurna dan bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari ketaatan kepada Allah.
Tokoh-tokoh masyarakat lokal juga memiliki peran penting dalam mengembangkan resolusi ini. Mereka dapat menjadi penghubung antara masyarakat dan pihak-pihak yang terkait dengan pemeriksaan kesehatan sapi kurban, seperti dokter hewan dan instansi pemerintah.
Tokoh masyarakat dapat membantu mengorganisir kegiatan pemeriksaan kesehatan sapi kurban secara massal dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan ini.
Harapan untuk Idul Adha yang Bermakna
Idul Adha adalah salah satu hari besar dalam agama Islam yang penuh dengan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak hanya berfokus pada ritual rutin keagamaan saja, tetapi juga pada kesehatan masyarakat.
Idul Adha yang bermakna adalah Idul Adha yang tidak hanya membawa kebahagiaan spiritual, tetapi juga kesehatan dan kesejahteraan fisik.
Untuk mencapai hal ini, kita perlu mengubah persepsi masyarakat tentang pemeriksaan kesehatan sapi kurban.
Kita perlu meyakinkan mereka bahwa pemeriksaan ini adalah bagian dari ibadah yang sempurna dan bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari ketaatan kepada Allah SWT.
Dengan pendekatan religi dan kepemimpinan tokoh masyarakat lokal, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lebih bermakna.
Dilema antara kesediaan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan sapi kurban dengan keinginan untuk mendapatkan sapi yang murah dan ketersediaan daging kurban yang cepat adalah masalah yang kompleks.
Namun, dengan pendekatan religi dan kepemimpinan tokoh masyarakat lokal, kita dapat mencari solusi yang efektif.
Pemeriksaan kesehatan sapi kurban adalah bagian penting dari ibadah yang sempurna dan kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menciptakan Idul Adha yang tidak hanya berfokus pada ritual rutin keagamaan, tetapi juga pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.