Opini
Mewaspadai Ormas Berkedok Preman
Penggunaan atribut mirip militer atau aparat negara, membuat kerap melakukan aksi intimidasi, sweeping, bahkan kekerasan di ruang publik tanpa dasar.
Ormas moderat lainnya perlu lebih lantang menyuarakan pentingnya supremasi hukum dan menolak normalisasi kekerasan.
Dalam konteks internal, edukasi terhadap anggota agar kritis terhadap gaya premanisme harus ditingkatkan. Dalam konteks eksternal, kolaborasi lintas iman dan sektor menjadi penting untuk melawan intoleransi dan kekerasan simbolik.
Beberapa hasil diskusi sebagai buah pemikiran ISKA (30/5) adalah peran strategis yang harus terus berkontribusi secara aktif baik secara internal maupun eksternal, kekhawatiran terhadap gaya dan atribut ormas tertentu, kritik terhadap pembiaran dan inkonsistensi pemerintah, kebutuhan regulasi yang tegas namun demokratis, serta peran dan tanggung jawab sebagai ormas.
Keberadaan dan peran ormas sejatinya harus mendukung berbagai program pemerintah dan dapat berkontribusi bagi masyarakat dalam bentuk pendidikan dan literasi masyarakat, kegiatan sosial dan kemanusiaan, pelestarian lingkungan, dialog antarumat beragama, seni, dan budaya, advokasi kebijakan publik, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta pembinaan moral dan karakter generasi muda. (nts).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.