Profil Prof Darussalam Syamsuddin Guru Besar UIN, Khatib Idul Adha di Masjid Al Markaz Makassar
Prof Darussalam Syamsuddin khatib IdulAdha di Masjid Al Markaz Jenderal Jusuf Makassar, Jumat (6/6/2025) pagi.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Profil Prof Darussalam Syamsuddin Guru Besar Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Alauddin, Makassar.
Prof Darussalam Syamsuddin khatib IdulAdha di Masjid Al Markaz Jenderal Jusuf Makassar, Jumat (6/6/2025).
Ia membawakan khutbah 'kurban mewujudkan ketakwaan komunal'.
Judul ini dipilih karena menjadi konsennya pada pembinaan umat. Sejak dulu ia fokus membahas ketakwaan komunal, kolektif.
Sebab, umat Islam cenderung puas dengan kesalehan ritual, makanya ia akan menyampaikan alasan ibadah salat diakhiri dengan salam, puasa diakhiri dengan zakat dan haji diakhiri dengan kurban.
Baca juga: Dosen UIN Alauddin Makassar Muhammad Ridha Bedah Buku Nyala Api Islam di LK3 Badko HMI Sulsel
“Itu supaya masyarakat tahu bahwa yang ingin dicapai oleh Islam bukan ketakwaan personal, bukan ketakwaan perorangan, individu, tapi ketakwaan bersama, ketakwaan komunal, kolektif,” ucapnya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (2/6/2025).
Siapa sebenarnya Prof Darussalam Syamsuddin?
Prof Darussalam Syamsuddin lahir di Ujung Pandang pada 16 Oktober 1962.
Pendidikan ditempuh di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN).
Prof Darussalam Syamsuddin mengaku belajar banyak menjadi pendakwah saat masih berada di Madrasah Ibtidaiyah.
Ia banyak belajar teori dan praktek di lingkup madrasah, belum sampai khutbah ke masyarakat luas.
“Di madrasah itu belajar teori, belum praktek langsung ke masyarakat,” terangnya.
Suami dari Nirwanah ini melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri Alauddin (IAIN, kini UINAM)
Ia mengambil jurusan tafsir hadis di Fakultas Syari'ah IAIN.
Jelang akhir studinya, Prof Darussalam Syamsuddin mulai aktif berceramah.
Dosennya mempercayakan Prof Darussalam Syamsuddin menggantikannya sebagai penceramah.
Ia berpindah-pindah mengisi ceramah di masjid di Antang. Kalau itu Antang masih sepi tak seperti sekarang ini yang telah ramai.
“Saya mulai ceramah itu di tingkat akhir. Beberapa dosen amanahkan ke saya karena dulu juga sebagai asisten dosen. Alhamdulillah itu saya geluti sampai sekarang,” tuturnya ayah lima anak ini.
Prof Darussalam Syamsuddin tak berhenti menimbah ilmu. Ia melanjutkan pendidikan magister dengan konsentrasi hukum Islam di IAIN Alauddin Makassar.
Setelah itu mengambil doktornya di UIN Alauddin Makassar dalam bidang pemikiran Islam.
Gelar Guru Besar diraih dalam bidang politik Islam.
Sejumlah jabatan strategis pun pernah diemban, seperti Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Alauddin Makassar periode 2015-2019.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Makassar Periode 2019-2023.
Aktif Organisasi
Prof Darussalam Syamsuddin juga aktif di organisasi Islam.
Ia menjadi anggota Komisi Hukum dan Perundang-Undangan Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan (MUI Sulsel) periode 2021-2026.
Dosen berusia 62 tahun ini juga aktif di Asosiasi Profesor Indonesia (API) dan Sekretaris Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Sulsel.
Serta Anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel periode 2024-2029.
Prof Darussalam Syamsuddin mengaku aktif di organisasi Islam untuk berbenah diri, mematangkan diri.
Selain itu, berorganisasi menurutnya, memperluas wawasan.
“Dengan berorganisasi kita bisa terus mengembangkan diri,” tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.