Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PPP Cari Ketua

Harapan PPP Bangkit Lewat Jokowi Dinilai Tidak Realistis, Pengamat: Nasib Partai Potensi Makin Gurem

Kritikan itu muncul setelah Rommy mendorong Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menjadi Ketua Umum PPP periode 2025–2030.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
PPP - Terdakwa kasus suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama Romahurmuziy usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (6/1/2020). Mantan Ketua Umum PPP tersebut dituntut 4 tahun penjara dengan denda Rp 250 juta subsider 5 bulan kurungan karena dinilai terbukti menerima suap sebesar Rp 255 juta dari Kepala Kantor Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Rp 91,4 juta dari Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Sebelumnya, Gus Rommy mengungkap, dirinya telah memberikan masukan kepada DPP PPP untuk mempertimbangkan Amran sebagai ketum.

 Ia berdalih Amran memiliki kapasitas yang dibutuhkan partai untuk kembali berjaya.

"Apalagi dengan pak Amran, saya sudah berteman baik selama hampir dua dekade. Itu pun saya butuh berkali-kali meyakinkan beliau untuk bersedia maju, sampai saya harus ke Makassar meyakinkan beliau," ujar Rommy, Senin (26/5/2025).

Rommy bahkan mengaku telah beberapa kali berdiskusi dengan Jokowi mengenai nama Amran, termasuk dalam pertemuan di Solo.

Ia menilai dukungan Jokowi sebagai legitimasi tambahan.

"Beberapa kali diskusi saya dengan pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama pak Amran."

"Karena pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas pak Amran jika diberikan sebuah amanah," ungkapnya.

Meski begitu, hingga kini belum ada kepastian dari Amran.

Rommy menyebut Amran masih mempertimbangkan langkah politiknya sambil menjalankan tugas sebagai Menteri Pertanian.

"Sampai saat ini pun, pak Amran masih wait and see. Murni disebabkan kesibukan beliau yang memiliki beban berat sebagai tulang punggung program kedaulatan pangan pemerintah," kata Rommy.

Ia menambahkan, keputusan akhir tetap berada di tangan para muktamirin dalam Muktamar PPP yang dijadwalkan pada September 2025.

"Apakah pak Amran betul-betul akan menjadi Ketum PPP pada Muktamar September 2025 mendatang? Waktu masih cukup panjang untuk kejutan-kejutan lainnya.

Tugas saya dan para senior di DPP hanya menyajikan menu terbaik. Semua keputusan kembali kepada para pemegang suara, yakni muktamirin," tandasnya.

Sementara itu, publik menanti apakah PPP akan memilih jalan rasional berdasarkan kekuatan internal partai, atau tetap bergantung pada restu tokoh yang sudah tak lagi duduk di singgasana kekuasaan.
 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PPP Mau Bangkit, Tapi Masih Percaya Rekomendasi Jokowi? Romahurmuziy Dinilai Sedang Berkhayal

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved