Waspada Penipuan Passobis, Diskominfo Sulsel Bagi Tips Lacak Nomor Tak Dikenal
Sultan Rakib mengatakan masyarakat yang terperangkap dalam jebakan Passobis menunjukkan minimnya literasi digital.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fenomena Passobis di Sulsel kian meresahkan.
Aksi penipuan dengan memanfaatkan digitalisasi di tengah marak masyarakat Sulsel.
Sudah banyak korban menjadi sasaran empuk penipuan online bernama passobis ini.
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Sulsel Sultan Rakib mengatakan masyarakat yang terperangkap dalam jebakan Passobis menunjukkan minimnya literasi digital.
“Transformasi digital memang menjadi penopang passobis melancarkan aksinya. Tapi dengan trik sederhana kita bisa mengalahkan passobis ini,” ujar Sultan Rakib dalam keterangannya pada Jumat (30/5/2025) malam.
Menurut Sultan, masyarakat harus mengedepankan rasionalitas ketika menghadapi tawaran yang tidak jelas dalam dunia digital.
Masyarakat diminta jangan mudah tergiur dengan jasa atau hal ditawarkan.
Misalnya, menawarkan kemudahan mendapatkan penghasilan tanpa kerja, hanya pemantik bayar pajak undian saja dan lain sebagainya.
Modus seperti itu disebutnya awam digunakan Passobis dalam melancarkan aksi penipuan.
Sultan Rakib menyebut masyarakat perlu memanfaatkan aplikasi seperti get contact.
Aplikasi tersebut bisa menjadi solusi melacak kontak yang tidak dikenali.
“Jangan mudah terpancing. Kedua jika ada nomor telpon masuk verifikasi dulu cek di applikasi get contact. Itu bisa menditeksi nomor tesebut terpercaya atau tidak. Ada list nama pemilik hp terekam di aplikasi get contact. Jadi jika tidak jelas, skip saja,” jelas Sultan Rakib.
Lanjut Sultan, masyarakat diminta jangan mudah mengunduh link yang dikirimkan melalui pesan Whatsapp (WA) atau Facebook (FB) massenger.
Seringkali ditemukan, korban menerima pertemanan di FB dengan akun samaran perempuan.
Jangan mudah menklik sesuatu yang dikirimkan baik melalui WA atau FB. Karena itu modus phising, di dalam link itu ada malware yang bisa menyebabkan HP Anda bisa diremote dari jarak jauh,” ujar Sultan.
Sultan Rakib pun meminta masyarakat banyak mengakses informasi literasi digital.
Sebab fenomena Passobis masih menghantui dunia digital.
“Banyak membaca literasi keamanan digital. Jangan mudah menyebar data pribadi dan lain lain,” tegas Sultan. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
| Sosok Dua Anggota DPRD Takalar Diperiksa Usai Ditetapkan Tersangka Kasus Penipuan |
|
|---|
| Profil Israwati dan Sri Reski Anggota DPRD Takalar Tersangka Penipuan, Kader Gerindra dan PKB |
|
|---|
| 2 Anggota DPRD Takalar Jadi Tersangka Kasus Penipuan dan Penggelapan |
|
|---|
| Best Trip Travel Usaha Umrah Ilegal Terlantarkan Jemaah Makassar di Jeddah, Sudah 3 Kali Ganti Nama |
|
|---|
| Penipuan Travel Umrah Bodong, Puluhan Jemaah Asal Sulsel Pulang ke Indonesia Beli Tiket Sendiri |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.