Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teroris di Gowa

Tangis Sitti Khadijah, Anaknya Ditangkap Densus 88 Gara-gara Dituduh Teroris: Dia Anak Baik

Saat ini, M.A.S masih duduk di bangku kelas 3 SMA dan menjadi pembina dan mengajar di sebuah rumah tahfidz gratis.

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Alfian
TRIBUN TIMUR/SAYYID ZULFADLI
IBU SYOK-Sitti Khadijah, ibu MAS, pelajar diduga terlibat jaringan teroris di kediamannya, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Senin (26/5/2025). Khadijah mengatakan keseharian anaknya hanya mengaji, menghafal. 

"Tidak ada barang bukti yang kuat. Anak saya itu anak baik, kodong," ujarnya

Saat ini, M.A.S masih duduk di bangku kelas 3 SMA dan menjadi pembina dan mengajar di sebuah rumah tahfidz gratis.

Khadija mengaku putra pertamanya  barencana mendaftar ke salah satu universitas di Makassar.

"Iya tidak bekerja, hanya mengajar di rumah tahfidz. Aktivitasnya tiap hari hanya salat, mengaji, dan menghafal. Keluar rumah jarang, hanya kalau ada keperluan. Tidak pernah keluar dari Sulsel," tuturnya.

Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang remaja terduga anggota kelompok teroris 

Penangkapan dilakukan di Jl S. Dg. Ngemba, Lingkungan Borong Raukang, Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa Sabtu, (24/5/2025) sekira pukul 17. 30 Wita.

Dari keterangan pers diterima Minggu (25/5/2025), Densus 88 anti teror menangkap terduga berinisial M.A.S (18).

Terduga pelaku disebut aktif menyebarkan propaganda dan ajakan aksi teror melalui media sosial.

PPID Densus 88 AT Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan terduga pelaku diketahui aktif dalam sebuah kanal komunikasi digital menyebarkan konten-konten berkaitan dengan ideologi ISIS.

Termasuk lanjutnya, ajakan melakukan aksi pengeboman terhadap tempat ibadah

"Berdasarkan hasil penyelidikan, M.A.S. diketahui mengelola dan aktif mengirimkan berbagai postingan berupa gambar, video, rekaman suara, dan tulisan yang berisi propaganda Daulah Islamiyah (ISIS) di sebuah grup WhatsApp bernama “Daulah Islamiah” yang dibuat sejak Desember 2024," katanya dalam keterangan tertulis diterima

Dijelaskan, dalam kanal tersebut, terdapat diskusi terkait hukum penggunaan bom bunuh diri dalam konteks perang yang mencerminkan ajaran ekstremis ISIS. 

Nomor telepon yang digunakan oleh M.A.S. teridentifikasi sebagai pengelola utama kanal tersebut.

Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Blade dan satu unit ponsel merek Oppo A3X yang diduga digunakan untuk aktivitas komunikasi dan penyebaran konten terorisme.

"Saat ini, M.A.S. telah diamankan untuk proses interogasi lebih lanjut serta pengembangan penyidikan," katanya

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved