Golkar Luwu Bocorkan Pertemuan Elite DPD II di Makassar Jelang Musda Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kabar pertemuan tertutup yang melibatkan 17 elit DPD II Golkar kabupaten/kota bersama Munafri Arifuddin (Appi) di Makassar mendadak menjadi perbincangan hangat.

Berita tentang kumpulan elite Golkar yang berlangsung secara diam-diam ini langsung memicu berbagai spekulasi. 

Di tengah tensi politik yang kian memanas, kabar bahwa elit DPD II berkumpul tanpa pengumuman resmi ibarat petir di siang bolong. 

Pertemuan yang berlangsung pada Sabtu malam itu membuat panggung politik Sulsel bergolak.

Bahkan, Ketua Golkar Luwu, Patahudding, disebut-sebut mengutus kader untuk menghadiri konsolidasi tersebut. 

Namun, Golkar Luwu akhirnya buka suara soal isu ini. 

Sekretaris DPD II Golkar Luwu, Muh Husby Tory menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat maupun diutus menghadiri pertemuan yang disebut-sebut berlangsung diam-diam pada Sabtu (24/5/2025) malam itu.

“Saya tahu pertemuan itu, tapi klaim yang menyatakan saya hadir mewakili Golkar Luwu itu tidak benar. Saya sama sekali tidak hadir,” tegas Husby kepada Tribun-Timur, Senin (26/5/2025).

Lebih jauh, Husby menjelaskan posisi Golkar Luwu yang hingga kini belum menentukan arah dukungan terhadap figur yang maju dalam perebutan posisi Ketua DPD I Golkar Sulsel.

Namun, ia tidak menampik bahwa sejumlah kader potensial sudah mulai menjalin koordinasi dengan Patahudding.

"Koordinasi antar kader memang rutin dilakukan, itu hal biasa. Tapi soal sikap politik atau dukungan ke siapa, kami belum mengambil keputusan,” ujarnya.

Pertanyaan terkait figur yang telah mendekati Golkar Luwu juga dijawab Muh Husby Tory. 

“Kalau ke saya belum ada yang datang, saya sekretaris. Kalau ke Ketua Golkar Luwu, saya kurang paham. Tapi sejauh ini belum ada arahan atau sinyal dari beliau soal dukungan,” kata Husby.

Tak kalah penting, Husby juga merespons terkait belum adanya kepastian resmi dari DPD I Golkar Sulsel soal waktu dan mekanisme pelaksanaan Musda 2025.

"DPD II kabupaten/kota belum menerima surat resmi atau juknis pelaksanaan Musda. Jadi, kami masih menunggu arahan dan petunjuk,” tandasnya.